Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Buruk Mobil yang Tergenang Banjir

Kompas.com - 13/12/2021, 19:41 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewasa ini banjir rob tengah melanda beberapa kota di Indonesia. Bahkan pada wilayah tertentu, jalan raya yang setiap harinya ramai dilintasi oleh kendaraan tergenang oleh air laut.

Jika demikian, tentu aktivitas bersama mobil pribadi menjadi terganggu dan harus disesuaikan kembali. Apalagi bila kendaraan tersebut sampai ikut tergenang.

"Air rob itu umumnya mengandung air payau yang bergaram. Pada kondisi itu, dapat menimbulkan efek korosif pada kendaraan. Maka, untuk mobil yang hendak melintasi air banjir rob harus hati-hati," kata Kepala Bengkel Auto2000 Permata Hijau Jakarta Barat, Edwin Dwi Novianto.

Baca juga: Belajar dari Kasus Pencurian yang Dialami Pengemudi Wanita

Ilustrasi berkendara saat hujan.Larmoyeux & Bone Ilustrasi berkendara saat hujan.

"Pengemudi harus bisa memperkirakan ketinggian genangan air terhadap tinggi kendaraan, terlebih untuk mobil dengan ground clearence yang rendah," tambahnya.

Artinya air banjir rob membahayakan bagian sasis, bodi dan komponen logam pada mobil yang melintasi atau tergenang.

Bahkan jika banjir rob tinggi dan berarus kuat dapat membahayakan keselamatan penumpang dan pengemudi.

"Kami merekomendasikan mobil dapat melewati genangan banjir selama ketinggian air tidak melebihi tinggi setengah ban atau di bawah batas door trim terendah. Jika melebihi ketinggian setengah ban disarankan menepi atau mencari alternatif jalan lain," ujar Edwin.

Bila mobil terlanjur tergenang atau terjebak dalam banjir rob, dianjurkan untuk tidak menghidupkan mesin dan sistem elektrikal lainnya.

Baca juga: Jelang Nataru, Volume Kendaraan di Tol Trans-Jawa Diprediksi Meningkat

Luapan Kali Ciliwung memutus jalur kendaraan di Jalan KH Abdullah Syafi'ie, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (13/1/2014). Luapan kali mulai menggenangi permukiman dan memutus jalan sejak Senin dini hari.AGUS SUSANTO/KOMPAS Luapan Kali Ciliwung memutus jalur kendaraan di Jalan KH Abdullah Syafi'ie, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (13/1/2014). Luapan kali mulai menggenangi permukiman dan memutus jalan sejak Senin dini hari.

Terlebih jika level air sampai area mesin, transmisi dan gardan maka segera lakukan penggantian oli pelumas untuk memastikan kinerja komponen tersebut tetap prima.

"Disarankan juga untuk segera melepas terminal battery atau aki jika genangan air sudah masuk ke area kabin penumpang. Hal tersebut guna mencegah sistem elektrikal tidak mengalami short circuit (konslet)," kata dia.

Pada dasarnya keselamatan diri sendiri dan penumpang adalah hal yang utama. Jangan paksakan menerjang banjir rob jika memang ketinggian airnya melebihi ban mobil.

Kemudian saat melewati genangan, jaga kecepatan kendaraan sekitar 20 sampai 30 kpj. Sebab kecepatan diatas itu dikawatirkan mempengaruhi handling pengendaraan serta keselamatan di sekitar mobil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com