Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/12/2021, 18:41 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Modifikasi sangat luas termasuk modifikasi interior. Saat ini penggemar mobil retro tahun 80'an dan 90'an kembali merilik bahan fabric atau kain untuk mengejar kesan standar.

Stefaan Ardino, pemilik Java Seat, workshop interior spesialis retro mengatakan, tren memakai bahan fabric OEM kembali marak dilakukan karena dianggap sesuai dengan era di zamannya.

"Kalau kita lihat mobil retro dipakaikan kulit sintestis, terus dibikin model aneh-aneh seperti sofa dan lainnya. Itu sebetulnya bikin harga dan tampilan mobil turun. Maksudnya bukan harga jual tapi harga kelas mobilnya jadi turun," kata Stefaan kepada Kompas.com, akhir pekan lalu.

Baca juga: Mekanik Isuzu Ikut Kompetisi Kelas Dunia di Era Pandemi

Ilustrasi Suzuki Katana bekasIstimewa Ilustrasi Suzuki Katana bekas

Stefaan mengatakan, bahan fabric OEM di Indonesia masih cukup banyak. Kemudian untuk pemilik mobil retro Jepang yang ingin melakukan restorasi justru lebih mudah.

"Kalau kesulitan justru lebih gampang, karena mobil retro justru lebih simpel daripada mobil sekarang," kata Stefaan.

"Bahan Jepang masih ada penimbun di sini, tapi kalau khusus untuk Mercy G Class itu impor, untuk Eropa saya cuma main 20 persen karena harganya sudah gila. Jepang masih stabil di bawah Rp 3 juta masih ada," katanya.

Stefaan mengatakan, kesulitannya paling hanya menjaga ketersediaan barang.

Baca juga: Begini Syarat, Alur, dan Biaya Urus Mutasi Kendaraan

Bahan fabric kembali diincar untuk mendukung tampilan klasik standar pabrikan.Foto: Java Seat Bahan fabric kembali diincar untuk mendukung tampilan klasik standar pabrikan.

"Kalau bahannya habis kita mungkin PO-nya sekitar 2-3 hari. Terus juga kadang materialnya digoreng karena lagi naik daun, semuanya pakai kain lagi. Tapi untuk harga kain Jepang masih stabil, harga jualnya pun masih lebih murah dari kulit sintetis," katanya.

Stefaan mengatakan harga bahan fabric masih terjangkau ketimbang memodifikasi interior pakai bahan kulit sintetis yang kadang dianggap kurang cocok.

"Kalau untuk sedan, jok sama doortrim pakai fabric masih dapet Rp 3 juta. Sedangkan kalau dibandingkan kulit sintetis sudah Rp 4 juta," kata Stefaan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com