TANGERANG, KOMPAS.com – Industri otomotif jadi salah satu sektor yang terkena dampak pandemi Covid-19. Sejumlah pabrik harus berhenti beroperasi, sampai mengurangi jumlah pegawai nontetap alias pekerja kontrak.
Namun, berkat insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM-DTP) buat mobil baru, penjualan mobil mampu bertahan, bahkan naik berimbas pada sektor industri turunan.
Sayangnya aturan ini bakal berakhir pada Desember 2021. Padahal efek positif diskon PPnBM telah meningkatkan penjualan mobil berkali lipat.
Baca juga: Komparasi New Xpander Cross Versus All New BR-V, Pilih Mana?
Alhasil, banyak yang berharap diskon PPnBM diperpanjang pada tahun depan. Sebab tanpa insentif dari pemerintah, awal tahun 2022 nanti harga mobil bukan cuma kembali ke normal, tapi juga mengalami kenaikan karena aturan pajak terbaru.
Kondisi ini bakal mempengaruhi penjualan mobil nasional, yang terpantau mengalami peningkatan pada akhir tahun.
Yusak Billy, Business Innovation and Marketing & Sales Director PT Honda Prospect Motor (HPM), mengatakan, pihaknya percaya pemerintah dalam hal ini bakal menerapkan strategi yang tepat.
Baca juga: Alasan Polisi Sita SIM ketimbang STNK Saat Razia Lalu Lintas
“Terbukti PPnBM-DTP itu efektif sekali. Untuk tahun depan bagaimana kemarin Pak Presiden sudah press conference, akan melakukan studi, dievaluasi untuk menentukan ke depannya,” ujar Billy, di sela-sela konferensi pers Honda di Tangerang (18/11/2021).
“Jadi ada kemungkinan, karena akan dipelajari. Dan kami yakin hasil studi itu adalah yang terbaik untuk industri otomotif,” kata dia.
Sebelumnya, Direktur Pemasaran Toyota-Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy, mengapresiasi langkah pemerintah yang telah menerapkan program diskon PPnBM. Program ini disebut sukses mendongkrak penjualan mobil yang turun drastis sepanjang 2020.
Baca juga: Impresi Awal Menyetir Xpander Facelift, Rasanya Beda Sekali
"Jadi tahun ini awalnya kami prediksi sama Gaikindo 750.000 unit. Tapi rasanya kalau melihat market sekarang akan lebih dari 800.000 unit," ucap Anton, kepada wartawan di Tangerang (21/10/2021).
"Tahun depan, meski enggak ada diskon PPnBM, harapan kami masih di angka segitu (800.000 unit). Tapi dengan catatan bahwa ekonomi dan pandeminya memang sesuai dengan yang kita harapkan. Ekonominya naik, pandeminya juga stabil, enggak up and down lagi," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.