Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Naik Motor Sport di Sirkuit dari Pebalap Jebolan VR46 Master Camp

Kompas.com - 15/11/2021, 20:01 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan raya bukan sirkuit, jargon itu harus ditanamkan pengendara sepeda motor. Kendati demikian saat menjajal motor di sirkuit juga tidak bisa sembarangan.

Sebab untuk turun di sirkuit perlu banyak persiapan. Mulai motor, perlengkapan berkendara, serta menguasai teknik yang tepat karena berkendara di sirkuit berbeda dengan jalan raya.

M Faerozi, pebalap Yamaha Racing Indonesia (YRI), mengatakan, tiga yang mesti dipersiapkan untuk riding menggunakan motor sport fairing di lintasan balap, yakni fisik, motor dan teknik.

Baca juga: Mau Jadi Game Changer, Hyundai Siapkan 100 Diler Sampai Akhir Tahun

Tips riding pakai motor sport fairing di sirkuit dari M FaeroziFoto: Yamaha Tips riding pakai motor sport fairing di sirkuit dari M Faerozi

”Untuk dapat berkendara di lintasan sirkuit dengan maksimal, diperlukan pemahaman dan cara berkendara yang sesuai karena berbeda dengan cara berkendara di jalan raya," ungkapnya dalam rilis resmi, Senin (15/11/2021).

"Hal-hal yang perlu diperhatikan pengendara di antaranya adalah persiapan fisik, safety gear dan teknik berkendara yang benar. Serta aspek penting lainnya adalah mengenal karakter dan keunggulan motor," katanya.

Berikut tips riding pakai motor sport fairing di sirkuit dari M Faerozi, pebalap Indonesia yang pernah ikut menjalani program Yamaha VR46 Master Camp pada 2018.

Warna baru Yamaha R15 di 2021Dok. YIMM Warna baru Yamaha R15 di 2021

1. Persiapan fisik

Kondisi fisik harus optimal karena berkendara dalam kecepatan tinggi di sirkuit dengan konsentrasi penuh dapat menguras tenaga.

Istirahat yang cukup sebelum berkendara agar tidak mengantuk atau lelah sehingga menjaga konsentrasi saat riding. Selain itu, lakukan pemanasan sebelum balapan untuk melenturkan badan.

2. Safety gear

Gunakan safety gear yang nyaman dan dapat memberikan perlindungan maksimal yang mengikuti standar balap mulai dari helm full face yang ukurannya pas di kepala untuk kenyamanan dan safety.

"Jika longgar bisa mengganggu ketika balapan karena hantaman angin bisa membuat helm goyang atau posisinya bisa berubah, sedangkan helm yang sempit memberikan tekanan berlebih di kepala yang menyebabkan pusing," ungkapnya.

Untuk sarung tangan gunakan yang menutupi semua bagian tangan dan jari agar bagian tubuh itu terlindungi serta mendukung kenyamanan saat handling dan pengereman.

Begitu pula wearpack atau baju balap dan sepatu yang digunakan khusus untuk balapan dan sesuai size pembalap untuk kenyamanan dan keselamatan.

3. Posisi berkendara

Saat di trek lurus posisi badan lebih menunduk, kepala juga menunduk, posisi tangan dan kaki menjepit tangki, posisi bokong mundur ke belakang yang turut membantu memudahkan badan menunduk.

Dengan posisi seperti ini bertujuan untuk meminimalisir hambatan dari terpaan angin untuk mendapatkan aerodinamika yang baik sehingga saat trek lurus bisa lebih cepat.

Jika masuk tikungan, posisi badan disesuaikan misalnya tikungan ke kanan maka posisi badan cenderung bergeser ke kanan, begitu juga sebaliknya (lean in) dan posisi kaki sisi dalam tikungan agak dibuka.

"Posisi ini bermanfaat agar lebih kuat menahan motor dari gaya sentrifugal," katanya.

Selain itu, saat akan memasuki tikungan, posisi motor/racing line motor ada di bagian luar atau tengah tikungan, agar saat keluar tikungan motor tidak melebar serta menghindari tabrakan dengan pengendara lain.

4. Teknik berkendara

Lakukan pengereman ketika posisi motor lurus sebelum menikung, hindari melakukan pengereman saat posisi motor miring, ini akan membuat motor kehilangan keseimbangan dan roda mudah kehilangan grip/slip.

"Lakukan pengereman terlebih dahulu, lepas rem lalu menikung," kata Faerozi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau