JAKARTA, KOMPAS.com - Busi berperan penting dalam proses pembakaran internal pada mesin kendaraan. Berkat busi, percikan api bisa dipantik sehingga mesin dapat bekerja.
Dalam proses pembakaran ini pula, bahan bakar juga jadi bagian yang penting. Sebab, kualitas pembakaran yang dihasilkan turut bergantung pada mutu bahan bakarnya. Oleh sebab itu, setiap pabrikan kendaraan sudah mencantumkan standar kualitas minimal bahan bakar.
Lantas, apakah kualitas bahan bakar berpengaruh pada usia pakai busi? Apakah jika mutu bahan bakarnya lebih rendah dari rekomendasi pabrikan maka akan turut berdampak buruk pada busi?
Baca juga: Aturan Baru, Semua Kendaraan Bakal Ditempel Stiker Hologram
Suparna, Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak, membenarkan pernyataan tersebut. Memang betul jika rutin memaksa menggunakan bahan bakar kualitas rendah pada kendaraan maka bisa berdampak pada usia pakai busi.
“Saat oktan bahan bakarnya rendah, maka pembakarannya kurang sempurna. Hasilnya, bisa menimbulkan jelaga atau residu, sehingga bisa memperpendek umur busi,” ujar Suparna kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Namun, ia mengatakan bahwa tidak ada angka perhitungan pasti mengenai persentase pengurangan usia pakai busi ketika pemilik mobil kerap menggunakan bahan bakar kualitas rendah.
Baca juga: Beda dengan Toyota, Daihatsu Pilih Luncurkan Xenia di GIIAS
Misalnya jika busi memiliki interval penggantian sekitar 40.000 kilometer karena sering menggunakan bahan bakar beroktan rendah, intervalnya bisa memendek hingga setengahnya dan perlu diganti dengan busi baru.
“Kenapa bisa berkurang, karena jelaga tadi menutupi busi. Sehingga, busi sering mengalami overheat dan mempercepat matinya busi,” tambah Suparna.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.