JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi emak-emak terjang tanjakan curam menggunakan motor matik viral di media sosial.
Dalam video yang diunggah oleh akun @berandasolo, terlihat seorang emak-emak menggunakan daster sedang mengambil ancang-ancang untuk melewati tanjakan curam yang biasa dilibas motor trail.
Tanpa ragu, emak-emak tersebut langsung tancap gas, dan berhasil melewati medan terjal dengan tanjakan curam tersebut.
Aksi ini terbilang nekat, sebab jalan tersebut sejatinya merupakan jalur off road bagi pengguna motor trail. Bahkan, terkadang tidak semua pemotor trail mampu melewati tanjakan terjal seperti yang dilakukan emak-emak tersebut.
Baca juga: Kawasaki Racing Team Pakai Livery Jadul di WorldSBK Argentina
Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan, dalam melakukan aksi melewati tanjakan terjal seperti video tersebut memang ada beberapa teknik yang harus dilakukan.
“Beberapa bikers yang kesulitan dalam menanjak rata-rata mereka baru pertama kali melewati track atau jalan tersebut, sehingga belum memahami rute dan bukaan gas saat motor menanjak,” ucap Agus saat dihubungi Kompas.com, Senin (18/10/2021).
View this post on Instagram
Namun, bagi pengendara yg sering melewati jalan tersebut pasti akan mudah untuk bisa lewat di tanjakan seperti itu. Agus pun memberi beberapa tips untuk dapat melibas tanjakan terjal.
“Pertama pahami rute agar dapat melintas di jalan yang memang dapat dilalui, kemudian ambil posisi atau ancang-ancang untuk mendapatkan tenaga saat motor menanjak,” kata dia.
Gunakan gigi rendah ketika menanjak agar motor punya tenaga saat melewati tanjakan, selanjutnya buka gas saat tarikan awal dalam kecepatan tinggi agar motor mudah dalam melalui tanjakan. Terakhir, posisi tubuh berdiri membungkuk ke depan agar motor tetap seimbang.
Baca juga: Pahami Aturan Pemasangan Kaca Film Mobil di Indonesia
Agus melanjutkan, selain menguasai teknik, pengendara wajib menggunakan perlengkapan safety riding seperti helm, celana panjang, sarung tangan dan lain-lain.
Menurut Agus, perlengkapan itu sebaiknya digunakan atas dasar kesadaran pengendara dalam melindungi tubuhnya dari resiko cedera fatal ketika terjadi kecelakaan.
“Saat ini banyak pengendara yang abai dalam menggunakan perlengkapan berkendara karena mereka tidak menyadari resiko yang akan terjadi apabila terjadi kecelakaan, sehingga dalam menggunakan perlengkapan berkendara tersebut ada keterpaksaan karena hal yang lain misal karena ada petugas kepolisian,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.