JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah produsen otomotif sudah menyatakan komitmennya kepada pemerintah RI untuk mengembangkan dan memproduksi kendaraan bermotor listrik di dalam negeri.
Berdasarkan data Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sedikitnya ada lima perusahaan yang siap melangkah ke era elektrifikasi, dimulai pada 2023 mendatang.
Langkah ini sesuai dengan upaya Indonesia untuk memulai ekosistem kendaraan listrik dan menjadi basis produksinya, sebagaimana amanat Perpres No.55 Tahun 2019.
Era elektrifikasi ini juga ditopang dengan komitmen Indonesia yang telah dinyatakan di Conference of Parties (COP) ke-21 pada 2015 untuk mengurangi emisi karbon hingga 29 persen pada 2029-2030.
Baca juga: Peralihan Penggunaan Kendaraan Listrik Sebaiknya Berlangsung Alami
Hanya saja memang ada berbagai aspek yang patut diperhatikan lagi untuk dipersiapkan, sebagaimana dikatakan Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kemenperin Sony Sulaksono dalam Webinar Quo Vadis Industri Otomotif Indonesia, Jumat (15/10/2021)
"Kendaraan listrik tanpa infrastruktur yang kuat tidak ada apa-apanya. Begitu pun faktor lain yang bersinggungan secara langsung maupun tidak langsung," kata dia.
Berikut daftar pabrikan yang sudah menyatakan komitmennya siap memproduksi mobil listrik di dalam negeri:
Hyundai menjadi salah satu pabrikan otomotif yang sangat bergairah untuk membantu pemerintah RI agar melangkah ke era kendaraan listrik.
Bahkan, perusahaan asal Korea Selatan tersebut telah berkomitmen untuk menanamkan investasi sebesar 1,55 miliar dollar AS atau sekitar Rp 21,8 triliun ke Tanah Air yang terbagi atas dua tahapan.
Di mana, salah satunya untuk mendirikan pabrik di Bekasi, Jawa Barat. Rincian tahapan itu ialah, 700 miliar dollar AS pada 2020-2021 lalu 806 dollar AS untuk periode 2021-2030.
Baca juga: Motor Bodong Dilarang Konversi Jadi Motor Listrik
"Hyundai Motor Corporation (HMC) akan memproduksi Battery Electric Vehicle (BEV) di tahun 2023," tulis rangkuman Kemenperin tersebut.
Selain mobil listrik, pabrik Hyundai yang berdiri di atas lahan seluas 77 hektar dengan kapasitas produksi 150 - 250 ribu unit per tahun itu juga akan menghasilkan mobil jenis Internal Combustion Engine (ICE).
Namun, rencana memproduksi mobil konvensional akan lebih cepat yaitu mulai akhir 2021.