Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanpa Aturan Turunan Carbon Tax, Banderol LCGC Terancam Naik 15 Persen

Kompas.com - 14/10/2021, 19:31 WIB
Stanly Ravel

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski masih ada relaksasi diskon pajak 100 persen sampai Desember, namun PT Astra Daihatsu Motor (ADM) menanti kejelasan penerapan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) berdasarkan emisi alias carbon tax, yang rencananya bergulir mulai Sabtu (16/10/2021).

Hal tersebut dilakukan karena tak semua produk yang dipasarkan Daihatsu menikmati relaksasi, salah satunya di segmen mobil murah ramah lingkungan alias low cost green car (LCGC).

Amelia Tjandra, Marketing Director & Corporate Planning and Communication Director PT ADM mengatakan, pihaknya saat ini sedang melakukan permohonan agar LCGC juga mendapat relaksasi PPnBM.

Baca juga: Bendung Calon Avanza-Xenia Baru, Mitsubishi Siapkan Xpander Facelift

Menurut Amel, aturan terkait carbon tax untuk LCGC yang dikenakan 3 persen, sampai saat ini belum keluar. Dengan demikian, bila diterapkan 16 Oktober, kenaikannya bukan 3 persen tapi 15 persen.

Komparasi duo LCGC Toyota Agya dan Daihatsu Ayla facelift 2020KOMPAS.com/DIO DANANJAYA Komparasi duo LCGC Toyota Agya dan Daihatsu Ayla facelift 2020

"LCGC kategori 0 persen dengan PP 74 akan naik 3 persen. Tapi kalau peraturan itu belum ditanda tangani maka LCGC akan masuk kategori mobil penumpang yang pajaknya kena 15 persen," ujar Amel saat dihubungi Kompas.com, Kamis (14/10/2021).

"Sampai saat ini turunannya itu belum keluar, jadi nanti kenaikan harga bukan 3 persen, tapi 15 persen pada 16 Oktober nanti. Ini yang sedang kita kejar karena konsumen pasti akan kaget," lanjutnya.

Baca juga: Sisa 3 Bulan, Daihatsu Optimistis Penjualan Mobil pada 2021 Lewati Target

Amel menjelaskan, selama turunan aturan carbon tax bagi LCGC tidak keluar, otomatis kenaikan harga mobil murah ramah lingkungan akan mengikuti mobil lainnya yang menjadi lebih mahal.

Daihatsu Ayla, Honda Brio, dan Toyota Agya adalah para pemain di segmen LCGCGRIDOTO.com/RIANTO PRASETYO Daihatsu Ayla, Honda Brio, dan Toyota Agya adalah para pemain di segmen LCGC

Karena itu, bersama Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Daihatsu sedang meminta LCGC dimasukan dalam jenis kendaraan yang menerima relaksasi PPnBM.

Tujuannya selain menunggu kepastian aturan turunan dan juknis mengenai 3 persen tadi, juga agar kenaikan harga imbas carbon tax baru direalisasi mulai awal 2022 mendatang.

"Kita ini jualan harus mengikuti aturan, sementara itu berlaku 16 Oktober dan sampai saat ini belum ada turunannya. Konsumen yang akan beli LCGC Sabtu (16/10/2021) nanti pasti kaget-kaget harganya naik 15 persen," ucap Amel.

Baca juga: Perang Avanza-Xpander Jilid II, Ini Prediksi Mobil di GIIAS 2021

Ilustrasi emisi kendaraan.jillseymourukip.org Ilustrasi emisi kendaraan.

"Dengan Gaikindo sudah mencoba meminta pemerintah agar memberikan relaksasi juga bagi LCGC sampai Desember, jadi kenaikan harga dimulai Januari 2022, tapi sampai hari ini belum ada hasil," kata Amel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau