JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu gaya motor custom yang banyak digemari adalah cafe racer. Untuk yang satu ini, sang builder benar-benar piawai dalam mengaplikasikan desainnya ke dalam bentuk nyata, meski terkesan nyeleneh.
Honda CX500 bergaya cafe racer ini dibuat oleh dua mantan desainer dari perusahaan desain otomotif, yakni Pininfarina. Kedua orang tersebut adalah Gianluca Bartolini dan Francesco Iannuzzi.
Baca juga: Triumph Speed Triple 1200RR Meluncur, Gaya Neo Retro Cafe Racer
Dua orang ini sudah bekerja hampir 20 tahun di Pininfarina. Gianluca dan Francesco menggabungkan pengalamannya selama bekerja di dunia desain otomotif Italia.
"Kami ingin memulainya dari nol. Dari lembar kosong yang melepas kami dari belenggu," ujar Gianluca, dikutip dari Returnofthecaferacers.com, Jumat (24/9/2021).
Kedua desainer tersebut sepakat untuk membuat studio di Turin, Italia, yang bernama Dotto Creations. Proyek pertamanya bukan menggunakan basis motor Italia, melainkan motor pabrikan Jepang.
Baca juga: Suzuki Bandit 600 Cafe Racer, Tampil Lebih Ramping
Gianluca dan Francesco membuat cafe racer dari motor Jepang yang desainnya sangat terpengaruh dengan mesin Italia. Mesinnya seperti milik Moto Guzzi, yakni berkonfigurasi Longitudinal V-twin, yang diproduksi pada 1978 hingga 1983.
Motor custom buatannya diberi nama "Biancaneve". Menurut Gianluca, nama tersebut jika diartikan ke bahasa Inggris, maka menjadi "Snow White".
CX500 lansiran 1979 tersebut ditelanjangi dan direstorasi dengan komponen-komponen yang memang dibutuhkan saja. Mesinnya terbuka dan direstorasi sepenuhnya, tapi tidak dimodifikasi. Pendekatan yang sama dilakukan pada karburatornya.
Beberapa komponen yang dipertahankan adalah sasis dan pelek Comstar yang ikonik. Selebihnya, semua dibuat dengan cara custom.
Semua komponen siap pakai yang dipasang di Biancaneve dipilih dengan tujuan mengurangi massa visual dan memberikan tampilan yang lebih sporty pada motor.
Baca juga: Pabrikan China Bikin Mesin Moge V4
Untuk itu, rangka bagian belakang dipangkas pendek dan lampu belakang telah diintegrasikan ke dalam rangka. Sepatbor belakang juga telah dihilangkan dan membiarkan bagian ban benar-benar terbuka. Pendekatan yang sama juga dilakukan untuk bagian depan.
Area setang dibuat bersih dari kabel-kabel. Speedometer juga menggunakan aftermarket dari Motogadget Motoscope Mini yang ditanam pada segitiga atas.
Untuk mengekspos bagian bodi, semua bagian lainnya dikelir hitam, mulai dari rangka, mesin, suspensi, hingga bagian rodanya.
Baca juga: Sketsa Royal Enfield Meteor 350 Bobber dari Smoked Garage
"Di bagian atas motor, semua berwarna putih, ini merupakan pekerjaan desain selama berbulan-bulan. Dimulai dari ide dasar membuat pahatan di bagian atas mesin dan kedua rodanya," kata Gianluca.
Saat tidak digunakan, joknya tersembunyi di balik buntut atau bodi belakang. Sehingga, terlihat seperti menggunakan bodi monocoque. Saat akan digunakan, bodi bagian belakang dapat ditarik dan jok pun akan terlihat. Joknya dibuat mewah dengan lapisan kulit Alcantara.
"Biancaneve menyatu sepenuhnya dengan figur pengendara untuk aerodinamika dan tampilan visual yang unik, berkat bagian buritannya," ujar Gianluca.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.