JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa wilayah di Indonesia termasuk Jabodetabek sudah mulai diguyur hujan. Meski belum terlalu intens, namun yang sudah drasakan adalah curah hujan semakin sering terjadi.
Bagi pengguna mobil, mempersiapkan kendaraan untuk menghadapi musim hujan perlu dilakukan. Salah satu yang perlu disiapkan dan kerap dilupakan, yakni memastikan kondisi wiper dalam kondisi prima.
Baca juga: Sensasi Kabin All New Honda BR-V, Masih Ada Tanggungnya ?
Service Parts Division Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Anjar Rosjadi mengatakan, pada saat musim hujan yang perlu diperhatikan yakni memastikan fungsi dari wiper.
"Paling utama saat musim hujan itu memastikan kondisi wiper, mulai dari fungsi motornya, sampai kondisi karet yang berguna untuk menyapu air. Cek lagi apakah semuanya masih normal dan baik, bila tidak bisa segera diganti dengan yang baru," kata Ajar kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Untuk memastikan wiper dalam keadaan baik, pemilik kendaraan harus melakukan pengetesan. Sebab jika hanya dilihat kasat mata, maka belum dapat dipastikan apakah karet wiper masih dalam keadaan bagus.
Baca juga: Ingat, Ganjil Genap di Puncak Jadi Permanen
Caranya, pemilik mobil bisa lebih dulu mengaktifkan water spray. Setelah cairan wiper keluar, biasanya wiper akan langsung berkerja otomatis untuk menyapu atau membilas kaca depan maupun belakang.
Kemudian, cek kondisi wiper saat menyapu cairan tersebut, apakah ada bunyi-bunyi yang ditimbulkan ketika wiper bekerja, atau hasil sapuan dari wiper tidak rata. Bila terjadi hal demikian, bisa dipastikan karet wiper mulai mengeras sehingga proses kerjanya tak maksimal.
"Kalau saat digunakan menyapu air ada garis atau tidak sempurna, itu sudah tanda karet wiper tak lagi optimal, begitu juga saat timbul bunyi-bunyian. Biasanya karena karet wiper sudah mulai mengeras," ujar Anjar.
Kerusakan karet wiper biasanya terjadi akibat terlalu sering kepanasan. Idealnya karet wiper diganti setiap enam bulan sekali atau saat akan masuk musim penghujan.
Baca juga: PO Sembodo Buka Trayek AKAP Baru Bogor-Padang
Jika karet sudah rusak bisa saja menimbulkan kerusakan pada bagian lain. Paling riskan terkena dampaknya adalah menimbulkan baret pada kaca. Kondisi ini terlihat relatif kecil, namun sangat mengganggu pandangan.
Memperbaiki kaca baret juga butuh biaya tidak murah. Apalagi, kalau luka baret pada kaca sudah terlalu dalam, maka akan meninggalkan bekas permanen, sehingga wajib ganti satu komponen full, kalau mau kembali normal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.