Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Rem Skutik Blong di Turunan, Begini Penjelasannya

Kompas.com - 24/09/2021, 18:01 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah video beredar di media sosial memperlihatkan dua orang pengendara motor yang tengah berbonceng di wilayah Gotean, Cangar-Pacet Mojokerto, meluncur tak terkendali di jalan menurun di daerah tersebut.

Dalam rekaman yang diunggah oleh akun instagram @achmad_subechi, terlihat skutik yang dikendarai tidak dapat memperlambat lajunya karena indikasi rem tidak berfungsi.

Pengendara tersebut kemudian menabrak jalur pengaman yang dibuat warga sekitar dan berhasil selamat dari kecelakaan fatal.

Jalur Cangar, Pacet memang kerap dikatakan sering terjadi kendaraan hilang kendali karena rem blong. Kasus gagal pengereman ini pun mengundang beragam komentar dan pertanyaan mengenai kemampuan skutik di jalan menurun.

Baca juga: Jajal Mesin Baru, Alex Rins Pede Bakal Moncer Tahun Depan

Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan, kejadian tersebut sejatinya bisa disebabkan oleh banyak faktor. Dua di antaranya adalah kelayakan sepeda motor dan kemampuan biker dalam menguasai kendaraannya.

“Pada dasarnya motor adalah sebuah alat transportasi yang bisa saja mengalami kerusakan saat di jalan, tetapi semuanya kembali kepada pengendara motor tersebut apakah rutin dalam melakukan servis dan pemeriksaan kepada motornya sebelum motor tersebut digunakan,” ucap Agus saat dihubungi Kompas.com, Jumat (24/9/2021).

Viral video pengendara motor matik alami rem blonginstagram.com/achmad_subechi Viral video pengendara motor matik alami rem blong

Untuk menghindari agar kejadian tersebut tidak terulang, menurut Agus, ada langkah yang harus dilakukan pengendara sebelum mengoperasikan sepeda motornya.

“Pertama, biasakan untuk selalu mengecek sepeda motornya termasuk rem. Kedua, rutin untuk melakukan servis secara berkala di bengkel resmi motor tersebut.

Selanjutnya, Agus menjelaskan, ketika melewati jalan menurun maka gunakan kedua rem secara bersamaan. Jika menggunakan motor matik, maka jangan menutup habis gasnya agar mesin tetap menyala dan motor menjadi lebih lambat.

“Terakhir, apabila mengalami rem blong maka jangan panik dan tetap fokus agar tetap aman dan kendaraan dapat berhenti dengan baik. Namun jika kendaraan selalu dicek sebelum berangkat mungkin, potensi rem blong dapat diminimalisir dan tidak terjadi,” kata dia.

Mengerem sepeda motor ada teorinya.mpm-motor.co.id Mengerem sepeda motor ada teorinya.

Sementara itu, pemilik bengkel spesialis matik Naranata Motor Joko Purnomo menambahkan, tidak berfungsinya sistem pengereman pada skutik disebabkan adanya pemuaian pada seal kaliper cakram.

Kondisi tersebut membuat piston pada rem tidak bisa bekerja sebagaimana mestinya saat menekan cakram atau macet.

Rem kalau dipaksa terus bekerja akan menjadi panas, jika sudah panas seal di kaliper akan memuai sehingga membuat piston di kaliper menjadi macet,” kata Joko.

Baca juga: Alami Ban Motor Aus Sebelah, Penyebabnya Bukan Hanya Kurang Tekanan

Selain itu, Joko melanjutkan, terlalu sering menggunakan rem membuat piringan cakram menjadi panas sehingga permukaannya menajdi lebih licin.

“Kondisi ini membuat kampas rem tidak bisa mencengkeram dengan sempurna dan membuat rem menjadi blong,” ucapnya.

Sedangkan rem belakang yang sering digunakan juga bisa membuat tingkat kepakeman menjadi berkurang.

Maka dari itu, sebagai langkah antisipasinya, Joko menyarankan agar menggunakan rem secara bergantian, sehingga ada jeda untuk mendinginkan rem dan tidak terus-terusan menggunakan rem saat melaju di turunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau