Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Deretan Komponen yang Rawan Rusak pada Transmisi Mobil Manual

Kompas.com - 22/09/2021, 11:12 WIB
M. Adika Faris Ihsan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi sebagian orang, mobil transmisi manual dianggap memiliki tingkat keawetan komponen sisem transmisi yang lebih tinggi dibandingkan mobil matik.

Meski begitu, bukan berarti mobil manual tidak butuh perawatan pada sistem transmisinya. Sebab tiap komponen di dalamnya juga memiliki usia pakainya tersendiri dan wajib diganti jika sudah masanya dan kerjanya tidak lagi optimal.

Selain faktor perawatan, sikap berkendara juga berpengaruh terhadap tingkat keawetan berbagai komponen pada sistem transmisi. Misalnya sikap menahan setengah kopling atau memindahkan gigi perseneling secara kasar.

Baca juga: PPKM Level 2-4 Diperpanjang, Ini Syarat Perjalanan ke Luar Kota Pakai Mobil Pribadi

Secara garis besar, ada tiga komponen pada mobil transmisi manual yang dinilai rawan rusak. Yang pertama adalah kampas kopling. Kampas kopling jadi salah satu bagian dalam sistem transmisi yang menyalurkan tenaga dari mesin ke bagian penggerak roda mobil.

Ilustrasi kopling mobil transmisi manual Ilustrasi kopling mobil transmisi manual

Suparna, Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak, menjelaskan bahwa usia rata-rata kampas kopling pada sistem transmisi manual adalah sekitar 80.000 kilometer. Meski begitu, sikap pengemudi yang buruk bisa memperpendek usianya.

“Masa pemakaian kampas kopling ini juga tergantung pada penggunaannya, ada yang kurang dari itu sudah harus diganti,” ungkap Suparna beberapa waktu lalu.

Baca juga: Ubahan pada Honda N7X, Penerus BR-V yang Meluncur Hari Ini

Ia menjelaskan jika kampas kopling sudah aus maka akan berpengaruh terhadap perpindahan gigi transmisi. Umumnya proses perpindahan gigi akan terasa lebih sulit.

Komponen yang kedua ialah cover kopling. Biasanya usia pakai cover ini sama dengan kampas kopling. Oleh karena itu, ketika melakukan penggantian kampas kopling disarankan turut mengganti cover koplingnya secara sepaket.

Ilustrasi kampas kopling mobilNisa Maulan Shofa Ilustrasi kampas kopling mobil

 

Suparna mengatakan, jika penggantian kampas kopling tidak dibarengi dengan penggantian cover kopling, maka akan berisiko usia pakai kampas kopling lebih pendek dari biasanya.

Ini disebabkan kondisi cover kopling yang lama sudah tidak rata. Hal tersebut yang menyebabkan kopling mudah rusak meskipun kampas sudah diganti dengan yang baru.

Baca juga: Resmi Meluncur, Berapa Harga Honda BR-V Terbaru?

Pada kesempatan yang berbeda, Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi menambahkan ada satu komponen lagi yang rawan rusak pada sistem transmisi manual, yakni release bearing.

Komponen ini merupakan bagian kecil pada perangkat cover kopling. Jika release bearing sudah rusak, pengaruhnya adalah proses perpindahan gigi transmisi jadi lebih sulit.

“Selain kampas kopling dan cover kopling, komponen mobil manual yang rawan rusak adalah release bearing. Ini berpengaruh saat perpindahan gigi transmisi,” kata Didi menjelaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau