JAKARTA, KOMPAS.com – Berkurangnya pasokan cip semikonduktor membuat Toyota Motor Corporation (TMC) harus memangkas target produksi tahunan hingga 300.000 unit, yang berdampak pada melambatnya produksi pabrik suku cadang di Vietnam dan Malaysia.
Kazunari Kumakura, Purchasing Group Chief Officer TMC, mengatakan, perusahaan telah merevisi target produksinya.
“Ini adalah kombinasi dari virus corona dan semikonduktor, tetapi saat ini virus corona yang memiliki dampak luar biasa,” ujar Kumakura, dikutip dari Reuters (13/9/2021).
Baca juga: Hasil Klasemen MotoGP 2021, Bagnaia Menang, Quartararo Terus Memimpin
Tak seperti beberapa merek otomotif global, sebelumnya Toyota mengklaim berhasil menghindari pengurangan produksi karena telah mendapat suplai komponen utama.
Namun, pengumuman yang dilakukan Toyota menjadi tanda bahwa tak ada pabrikan di dunia yang bisa lolos dari krisis cip semikonduktor ini.
Hingga akhir tahun fiskal 2021, Toyota menargetkan produksi mobil dapat mencapai 9 juta unit, atau turun dari sebelumnya 9,3 juta unit.
Baca juga: Banyak Motor Gagal Lewati Tanjakan Cinomati, Begini Tekniknya
Toyota juga mengatakan, pada September ini produksi setidaknya akan berkurang 70.000 unit, sementara pada Oktober 330.000 unit.
Permintaan cip semikonduktor yang melonjak selama pandemi disebut menjadi biang keladi dari pengurangan produksi ini.
Sebab perusahaan elektronik telah lebih dulu bergegas mengambil stok cip semikonduktor untuk smartphone, tablet, dan perangkat lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.