Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru Pertama Kali Punya Mobil Matik, Penting Perhatikan Ini

Kompas.com - Diperbarui 04/09/2021, 08:50 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa tahun ke belakang, mobil dengan transmisi otomatis atau mobil matik semakin diminati calon konsumen otomotif.

Kemudahan yang ditawarkan menjadi idaman bagi pengemudi, terutama di perkotaan. Sebab, pengemudi bisa lebih santai dalam berkendara tanpa perlu repot memindahkan transmisi atau menggerakan kedua kaki.

Meski begitu, ada beberapa pengetahuan yang patut diperhatikan bagi mereka yang baru pertama punya mobil matik. Pengetahuan ini dibutuhkan supaya paham karakteristik mobil matik dan perbedaannya secara garis besar dengan mobil manual.

Baca juga: Hyundai Indonesia Lirik Teknologi Mobil Otonom

Head Product Improvement/EDER Dept Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Bambang Supriadi mengatakan, konsumen pemula wajib memperhatikan perawatan dan cara kerja yang berbeda dari transmisi manual.

“Berbeda dengan transmisi manual, transmisi matik itu bergantung pada oli untuk bekerja,” ujar Bambang saat dihubungi beberapa waktu lalu.

Pelumas kendaraanwww.netwaste.org.au Pelumas kendaraan

Bambang menjelaskan, proses kerja transmisi otomatis dimulai dari torque converter yang berfungsi sebagai kopling mekanikal. Bagian ini bekerja dengan mekanisme pompa dan turbin di mana tekanan oli yang dihasilkan dari pompa dipakai untuk meningkatkan torsi saat putaran mesin meningkat.

Oli ini penting. Pemilik tidak boleh melewatkan waktu penggantian oli. Jika terjadi kebocoran segera bawa ke bengkel,” kata dia.

Baca juga: Terus Berinovasi, Hyundai Indonesia Hadirkan Robot Pintar Spot

Tidak hanya itu, pemilik pemula kendaraan matik juga harus memahami fungsi masing-masing simbol pada tuas transmisi. Simbol P, R, N, D dan L memiliki perbedaan dan dapat dimanfaatkan untuk kemudahan berkendara di berbagai jenis jalan.

“Pemilik wajib memahami dan tahu apa fungsi transmisi tersebut. Misal kalau jalan, kapan harus pakai D, kapan gigi rendah (L/2). Ini agar umur transmisi lebih panjang,” ucap Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau