Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Ganti Nama, Bus Sugeng Rahayu Masih Sering Kecelakaan

Kompas.com - 01/09/2021, 15:04 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comKecelakaan maut yang melibatkan bus Sugeng Rahayu kembali terjadi. Kecelakaan ini melibatkan tiga kendaraan, bus, truk, dan motor, terjadi di Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

Korban meninggal dari kecelakaan ini adalah pengendara motor yang tergilas bus karena menghindari truk di depannya yang mengerem mendadak. Hal ini menambah catatan buruk bus Sugeng Rahayu yang terkenal sering mengalami kecelakaan.

Sugeng Rahayu sebenarnya nama pengganti dari PO Sumber Kencono. Melansir dari Wordpress PO Sumber Group, PO Sumber Kencono hadir sejak tahun 1981 oleh Setyaki Sasongko dengan melayani trayek Madiun, Surabaya, Solo, dan Yogyakarta.

Baca juga: Merasakan Kenyamanan Daihatsu Rocky, AC Dingin dan Suspensi Empuk

Pada awal tahun 2000-an, Sumber Kencono sangat diminati dan terus berkembang. Bahkan tahun 2005, 2007 dan 2008, PO Sumber Kencono mendapatkan penghargaan dari Menteri Perhubungan sebagai salah satu perusahaan yang memberikan pelayanan terbaik selama penyelenggaraan angkutan lebaran.

Namun pada periode 2009 sampai 2011, Sumber Kencono berada pada masa kelam. Tahun 2009 sampai 2010, tercatat ada 51 kejadian kecelakaan yang menelan korban sebanyak 129 orang, 36 di antaranya meninggal dunia.

Pada tahun 2011, Sumber Kencono bertabrakan dengan truk bak terbuka di Jalan Madiun-Surabaya. Dalam kecelakaan tersebut, 10 orang tewas, 9 dari penumpang truk dan satu orang kernet.

Baca juga: Mulai 1 September, Jasa Marga Operasikan Gerbang Tol Cileunyi Baru

Masyarakat pun menjuluki bus Sumber Kencono dengan Sumber Bencono, atau sumber bencana karena sering mengalami kecelakaan. Oleh karena itu, Setyaki menyiapkan nama baru pengganti Sumber Kencono, yakni menjadi Sumber Selamat dan Sugeng Rahayu. Pada tahun 2012, Sumber Kencono mulai dihilangkan.

Namun kecelakaan tetap saja terjadi, tidak terpengaruh dengan nama yang diganti. Diketahui kalau bus yang mengisi trayek Surabaya-Yogyakarta memiliki jadwal yang padat, selisih keberangkatan antar bus hanya 5 menit sampai 15 menit saja.

Selain itu, arus lalu lintasnya juga sudah mulai padat, sedangkan bus harus cepat sampai tujuan. Perilaku dari pengemudi juga turut memengaruhi kejadian kecelakaan, ditambah kurangnya jam istirahat sehingga sangat mudah kehilangan kewaspadaan di jalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
trayeknya terlalu panjang, waktu istirahat sopir mepet, sby jogja 10 jam, pp udah 20 jam, belum isi solar, brp jam tidur sopir per hari? blm jg kl kena macet, trayek ideal sebaiknya cukup sby-solo shg waktu istirahat sopir mencukupi


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Usulan Baru Gencatan Senjata, Hamas Diminta Lucuti Senjata, Diterima?
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau