KARAWANG, KOMPAS.com - Toyota Indonesia menilai bahwa harga pengisian ulang hidrogen masih menjadi tantangan karena belum kompetitif apabila harus bersaing bahan bakar minyak (BBM) berbasis fosil maupun listrik.
Paling tidak, harga hidrogen berada di kisaran Rp 80.000 per kilogram (kg). Dengan begitu pengguna akan lebih beralih di samping fasilitas yang sudah tersebar.
"Hitungan kami, kalau bisa Rp 80.000 per kg atau lebih murah. Itu mungkin konsumen akan switch ke kendaraan hidrogen dengan mudah," kata Indra Chandra Setiawan, perwakilan dari Engineering Management Divisi Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Karawang, Jawa Barat, Senin (14/4/2025).
Baca juga: Peta Jalan Hidrogen Nasional Dirilis, Bahlil Harap Dilirik Investor Otomotif
Toyota mengklaim mobil hidrogen produksinya mampu menempuh jarak hingga 100 kilometer hanya dengan 1 kilogram hidrogen, sehingga cukup efisien dalam hal konsumsi energi.
Namun, Indra mengakui bahwa tantangan terbesar datang dari perbandingan harga dengan bahan bakar bersubsidi seperti Pertalite dan Biosolar yang berada pada level Rp 10.000 dan Rp 6.800 per liter.
“Tapi di Indonesia ini kadang dibandingkan dengan sesuatu yang disubsidi, lebih sulit lagi apabila bicara TCO (total cost of ownership). Datumnya dari mana? Kalau datumnya dari Solar B40, itu sudah enggak bisa kemana-mana teknologi baru,” kata dia.
Ia juga menekankan pentingnya peran pemerintah dalam mendorong pengembangan energi baru, termasuk melalui dukungan fiskal. Tanpa kemudahan itu maka investasi dalam teknologi baru seperti hidrogen akan sulit bersaing dan mencapai skala ekonomi.
Baca juga: Tukang Parkir Kena Jepret Kamera ETLE, Ini Penjelasan Polisi
“New technology pasti butuh new investment. Di beberapa negara, ada mekanisme di mana negara ikut bantuin investasi awal, misalnya capex-nya disubsidi. Tapi kalau bahan bakar fosil yang sudah skala ekonominya besar terus jadi pembanding, ya akan susah energi baru muncul,” kata Indra.
Dalam kesempatan terpisah, Deputi 1 Indonesia Fuel Cell and Hydrogen Energy (IFHE) Hary Devianto menyampaikan target untuk harga hidrogen secara global adalah 1 dollar AS per kilogram. Saat ini, masih berada di atas 5 dollar AS tergantung kebijakan negara masing-masing.
"1 kg hidrogen untuk 100 km, itu kan sudah terbukti. Nah, target berikutnya adalah 1 dollar AS per kg untuk bisa terjangkau, bisa dijual," jelas Hary.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.