JAKARTA, KOMPAS.com - MG Cyberster merupakan jenis mobil roadster listrik yang resmi dijual di Indonesia.
Harganya tembus Rp 1,7 miliar, punya bentuk yang khas, atap bisa terbuka, dan pintunya model gunting atau scissors doors.
Secara performa, Cyberster dibekali motor listrik bertenaga 536 TK dan torsi 725 Nm yang disalurkan ke semua roda. Klaim dari MG, Cyberster bisa melaju dari 0-100 Kpj hanya dalam 3,2 detik.
Lantas bagaimana rasa berkendara roadster listrik ini saat dipakai harian?
Baca juga: Konsumsi Daya MG Cyberster Saat Berkendara di Jakarta-Bogor-BSD
Masuk ke dalam kabin, pengendara lebih dulu perlu tekan tombol di sisi atas pintu untuk membukanya.
Setelah itu, pintu akan terbuka ke atas secara otomatis, dan yang harus jadi perhatian, pilih tempat parkir yang tidak terlalu sempit, supaya terbuka maksimal.
Redaksi Kompas.com pernah coba parkir di basement mal yang kebetulan posisinya bersebelahan dengan pilar. Hal ini membuat pintu tak terbuka maksimal, masuk dan keluar kabin jadi sulit.
Tak hanya visual luar, bagian kabin juga cukup menarik dengan model jok yang dirancang sporty, lengkap bersama setelah elektrik dan tombol memori.
Cukup mudah mendapat posisi berkendara yang sesuai. Anehnya, untuk postur pengetes dengan tinggi 178 cm, rasanya masih kurang rendah.
Baca juga: Harga SUV Ringkas Bekas Usai Lebaran, Rocky mulai Rp 155 Juta
Biasanya, mobil roadster memberikan sensasi berkendara serendah mungkin ke aspal, contohnya Mazda MX-5. Tapi untuk Cyberster, rasanya seperti duduk di sedan biasa, kurang terasa sporty, tapi tetap nyaman.
Menyalakan Cyberster cukup tekan pedal rem saja. Posisi pilihan transmisi ada dpada konsol tengah, dan saat tombol D ditekan mobil akan melaju.
Tersedia empat mode berkendara, yakni Comfort, Sport, Custom, dan Super Sport. Perbedaannya ebih ke pengaturan respons gas dan setir, sementara suspensi dan rem masih sama.
Saat menggunakan mode Comfort, respons gas cenderung kalem dan tidak mengagetkan, bahkan saat diinjak gas tiba-tiba. Begitu juga setir yang terasa ringan, sehingga relatif nyaman ketikga digunakan di perkotaan.
Kebalikannya, untuk Sport, respons gas lebih agresif, akselerasi instan dan setir rasanya dibuat lebih berat. Mode ini cocok untuk merasakan sensasi performanya.
Sementara Custom, respons gas dan rasa setir bisa disesuaikan keinginan. Ketiga modenya bisa dipilih lewat paddle shift sebelah kanan, sementara yang kiri berguna mengatur tingkat regenerative braking.