Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Saksi Tabrak Lari di Jalan, Apa yang Harus Dilakukan

Kompas.com - 14/07/2021, 10:42 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kejadian tabrak lari kerap terjadi di sejumlah kota besar. Usai kejadian biasanya pelaku langsung dikerumuni warga di sekitar lokasi kecelakaan. Tak jarang pelaku kabur karena panik.

Seperti yang terjadi di Bandung, Minggu (11/7/2021), Toyota Vios dikejar sejumlah pengendara karena diduga hendak kabur usai menabrak sepeda motor.

Hal ini terjadi lantaran pelaku telah diminta untuk berhenti, namun pengendara Vios tersebut tidak mempedulikan peringatan tersebut.

Baca juga: Ditargetkan Berlaku mulai Agustus, Ini Golongan Baru SIM C

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh SAPAN PRIDE (@sapanpride)

Seorang lelaki pun lompat ke bagian belakang dan memecahkan kaca, berharap mobil segera berhenti.

Meski begitu, mobil terus berjalan dengan cepat, bahkan bermanuver zig-zag, sampai akhirnya berhenti karena ada kemacetan di depan.

Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), mengatakan, masyarakat yang menyaksikan peristiwa tabrak lari tidak perlu melakukan tindakan yang membahayakan diri sendiri.

Baca juga: Ini Kriteria Mobil Bekas yang Sulit Dijual

Olah TKP tabrak lari di jalan KH Wakhid Hasyim Cokrodipan, Dusun Turip, Desa Ngestiharjo, Wates, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Korban bernama Siti Asriah (57), perempuan asal Pedukuhan Seworan, Triharjo.DOKUMENTASI SATLANTAS POLRES KP Olah TKP tabrak lari di jalan KH Wakhid Hasyim Cokrodipan, Dusun Turip, Desa Ngestiharjo, Wates, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Korban bernama Siti Asriah (57), perempuan asal Pedukuhan Seworan, Triharjo.

“Pelaku tabrak lari enggak perlu ekstrem dilakukan tindakan pencegahan. Cukup catat nomor polisi, laporkan atau ikuti saja arahnya sampai tujuan,” ujar Sony, kepada Kompas.com (13/7/2021).

Menurut Sony, cara-cara yang dilakukan di video viral yang tersebar di media sosial itu sangat berbahaya.

Pertama, orang yang lompat ke mobil itu bisa kena kontak langsung dengan pecahan kaca. Kedua, besar kemungkinan orang tersebut terpental jika tidak berpegangan erat.

Baca juga: Rumor Calon Pesaing Avanza dan Xpander dari Hyundai Bernama Stargazer

Mobil Toyota Avanza yang diamankan polisi setelah terlibat tabrak lari di Jalan Ciledug Raya, Selasa (1/7/2017) dini hari.Polsek Pesanggrahan Mobil Toyota Avanza yang diamankan polisi setelah terlibat tabrak lari di Jalan Ciledug Raya, Selasa (1/7/2017) dini hari.

“Karena orang yang melarikan diri itu sifatnya panik, mengemudi tidak terkontrol. Jadi jangan melakukan tindakan pencegahan tapi justru berujung cidera,” ucap Sony.

“Artinya perlu dikejar tidak? Dikejar boleh, tapi tidak menyerempet bahaya,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau