Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkaca dari Kecelakaan Bus di Tol Pemalang, Ini Bahaya Berkendara di Lajur Kanan

Kompas.com - 12/07/2021, 11:02 WIB
Dio Dananjaya,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kecelakaan di lajur kanan jalan tol kembali terulang. Kali ini insiden terjadi di Tol Pejagan-Pemalang KM 308, Desa Saradan, Kecamatan/Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah pada Minggu (11/7/2021).

Kecelakaan ini terjadi ketika bus PO Sudiro Tungga Jaya yang tengah melaju kencang, berusaha menghindari truk yang oleng ke kanan di KM 308 jalur A.

Karena jarak yang terlalu dekat, bus membentur bodi belakang truk. Tidak hanya itu, ketika menghindar bus juga menabrak pagar pembatas di kiri jalan, hingga terguling di badan jalan sebelah kiri.

Baca juga: Perbandingan Mesin Staria dan Alphard, Siapa Lebih Bertenaga?

kecelakaan di Tol Pejagan Pemalang. Ini penyebab bus PO Sudiro Tungga Jaya alami kecelakaan di Tol Pejagan-Pemalang, KM 308, disebut terguling, 8 orang tewas. Istimewa/Tribunnews kecelakaan di Tol Pejagan Pemalang. Ini penyebab bus PO Sudiro Tungga Jaya alami kecelakaan di Tol Pejagan-Pemalang, KM 308, disebut terguling, 8 orang tewas.

Perlu dipahami, berkendara di jalan tol butuh konsentrasi tinggi. Terlebih buat mereka yang melaju dengan kecepatan tinggi di lajur kanan.

Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), mengatakan, peluang terjadinya kecelakaan membesar ketika seseorang tidak berkonsentrasi secara penuh.

Padahal sudah banyak contoh kecelakaan, namun banyak pengendara tidak peduli bahwa lajur kanan sebetulnya paling berbahaya.

Baca juga: Jadi 75 Titik, Berikut Update Lokasi Penyekatan PPKM Darurat Jakarta

Ilustrasi menyalip truk Foto: Quora Ilustrasi menyalip truk

“Kenapa berbahaya? Lajur kanan itu merupakan yang paling cepat laju kendaraannya,” ujar Sony, kepada Kompas.com belum lama ini.

“Biasanya saling mendahului pada lajur kanan, sehingga jarang yang menjaga jarak,” kata dia.

Oleh sebab itu, pengendara yang melaju di lajur kanan juga harus mengetahui batas kecepatan yang aman. Tujuannya agar selalu mendapat jarak aman dengan kendaraan di depan.

Baca juga: Makin Liar, Dorna Siapkan Sanksi Lebih Tegas buat Pebalap MotoGP

Sistem pengereman otomatis saat darurat jadi fitur yang diharuskan di Amerikacarbuzz.com Sistem pengereman otomatis saat darurat jadi fitur yang diharuskan di Amerika

Sementara itu, dari sisi mobil-mobil yang berada di lajur dua atau tiga, sebaiknya lebih berhati-hati ketika pindah ke lajur kanan.

“Beri ruang untuk kendaraan yang akan mendahului, biasanya mereka ada kepentingan yang lebih utama,” ucap Sony.

Jangan lupa untuk menyalakan lampu sein dan memastikan kondisi di belakang dari kaca spion sudah aman.

Kemudian, jika sudah mendahului segera kembali ke lajur kiri, untuk menghindari kecelakaan tabrakan beruntun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau