Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transjakarta Tegaskan Pakai Ban Ori Bukan Ban Vulkanisir

Kompas.com - 04/06/2021, 15:21 WIB
|

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) membantah atas dugaan yang menyebut bahwa armadanya menggunakan ban bekas yang dilapisi ulang atau biasa dikenal vulkanisir.

Sehingga, peristiwa pecahnya salah satu ban roda depan bagian kanan bus di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat, Kamis (3/6/2021) murni karena pecah ban.

"Transjakarta tak pernah menggunakan ban vulkanisir pada semua armada, baik swakelola maupun milik operator," kata Direktur Utama PT Transjakarta Sardjono Jhony Tjitrokusumo dalam keterangan tertulis, Jumat (4/6/2021).

Baca juga: Bus Transjakarta Diduga Pakai Ban Vulkanisir, Ini Penjelasannya

Ban bus Transjakarta terlepasDOK. TMC POLDA METRO JAYA Ban bus Transjakarta terlepas

Lebih lanjut, dikatakan bus yang rusak milik swakelola Transjakarta dengan nomor body TJ217 dengan rute operasi rute PGC-Harmoni terjadi sekitar pukul 07.30 WIB.

Kala itu, bus melintas di lampu merah Harmoni dari Juanda. Setelah diselidiki, ternyata ban pada bus terkait merupakan produksi tahun 2016.

"Sehingga saat pecah terlihat seperti vulkanisir. Harus dipahami, jika ban mengalami pecah, bukan berarti vulkanisir, sebab pada ban original pun bisa terjadi," ujar Jhony.

Baca juga: Mengapa Pengemudi dan Kru Hanya Bisa Beri Kode Saat Ada Copet di Bus?

Ia kemudian menegaskan kondisi ban masih keadaan baik. Bahkan, bus terakhir kali dilakukan uji KIR pada 9 Februari 2021 dan lulus untuk melayani seluruh masyarakat.

"Adapun saat ban pecah, pihak kepolisian mengarahkan armada untuk tetap melaju hingga halte Harmoni sehingga kondisi ban mengalami sobek di sekelilingnya," kata dia.

"Transjakarta masih melakukan investigasi lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti," tambah Jhony.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by TMC Polda Metro Jaya (@tmcpoldametro)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com