Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seriusi Kendaraan Listrik, Hyundai Pangkas Produksi Mobil Konvensional

Kompas.com - 31/05/2021, 16:31 WIB
Stanly Ravel

Editor

Sumber REUTERS

JAKARTA, KOMPAS.com - Serius mengembangkan teknologi mobil listrik, Hyundai Motor Group dikabarkan bakal memangkas jumlah model bermesin konvensionalnya.

Mengutip dari Reuters, cara tersebut dilakukan Hyundai agar investasi bisa dialihkan untuk pengembangan kendaraan listrik. Bahkan diperkiran bisa mengurangi produk konvensionalnya hingga 50 persen.

Berdasarkan sumber yang tak disebutkan namanya, strategi pengurangan tersebut bahkan sudah disetujui pihak manajemen Hyundai pada maret 2021 lalu.

"Ini adalah langkah yang penting, yang pertama dan terutama memungkingkan melepas sumber daya R&D agar fokus pada motor listrik, baterai, dan sel bahan bakar," ucap sumber Reuters tersebut, Kamis (28/5/2021) lalu.

Baca juga: Catat, SIM Bisa Dicabut jika Melebihi Poin Pelanggaran Lalu Lintas

Hyundai New Santa FeKompas.com/Donny Hyundai New Santa Fe

Produsen mobil asal Korea Selatan itu juga mengatakan, pihaknya akan mencoba meningkatkan efisiensi jajaran kendaraan bermesin konvensional di negara berkembang. Sebagai gantinya, secara bertahap akam memperluas penawaran produk mobil listrik berbasis baterai.

Hal tersebut akan dilakukan khususnya untuk menyasar beberapa pasar besar, seperti Amerika Serikat, Eropa, dan China dengan target elektrifikasi penuh pada 2040 mendatang.

Baca juga: Estimasi Jumlah Mobil Listrik untuk Pemerintah Mencapai 132.000 Unit

Kondisi ini dilakukan Hyundai juga karena sesuai dengan langkah pengetatan emisi CO2 di Eropa dan China. Selain Hyundai, sebelumnya beberapa produsen lain juga suda mengambil inisiatif yang serupa, seperti Stellantis, Daimler, Geely, dan Ford.

Ilustrasi Hyundai IoniqKOMPAS.com/Ruly Ilustrasi Hyundai Ioniq

"Hyundai telah berhenti mengembangkan mesin-mesin baru yang digunakan untuk mobil konvensional," kata sumber tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber REUTERS
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com