Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lalin Tersendat akibat Penyekatan Jalur Mudik, Polisi Lakukan Sistem Buka Tutup

Kompas.com - 07/05/2021, 10:22 WIB
Ruly Kurniawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kakorlantas Polri Irjen Istiono angkat suara mengenai video yang viral terkait sejumlah pengendara dan penumpang yang turun ke jalan di Km 31 Tol Jakarta-Cikampek pada Kamis (6/5/2021) pagi.

Mereka melakukan protes karena adanya penyekatan larangan mudik Lebaran di ruas terkait sehingga membuat lalu lintas tersendat. Sebagai dampaknya, mobilitas jadi terganggu, padahal orang tersebut hendak menuju kantor.

"Ini sebenarnya miss komunikasi saja. Video viral tadi merupakan bagian dinamika dari operasi. Penutupan satu titik (di GT Cikarang Barat) oleh petugas untuk memperlancar arus lalu lintas," ujarnya dalam keterangan tertulis.

Baca juga: Tol Cikampek Padat Imbas Penyekatan Larangan Mudik, Ini Penjelasan Polisi

Ilustrasi kemacetan di jalan tol Jakarta-CikampekDok. Jasa Marga Ilustrasi kemacetan di jalan tol Jakarta-Cikampek

"Dan tentunya, ada mobilitas masyarakat atau karyawan yang berjalan sekitar sini harus kita akomodir. (Penutupan) bersifat sementara," ucap Istiono.

Ia pun menjelaskan, kejadian itu hanya berlangsung sebentar karena anggota yang berada di titik penyekatan langsung mengurai arus lalu lintas untuk mengakomodir para pekerja.

"Tadi pagi sempat viral, namun kita langsung respons apa yang menjadi keinginan masyarakat. Mudah-mudahan ke depan masyarakat juga jadi lebih dewasa, apa yang jadi kendala sampaikan saja pada kita. Tentu, semua akan kita akomodir dan dilakukan secara baik," ujar Istiono.

Sementara itu, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo menjelaskan, aksi viral video tersebut karena para pekerja dari Cikampek menuju Cikarang terhalang jalur buka tutup.

Jalur tersebut dilakukan buka tutup bertujuan mengurai kepadatan akibat adanya penyekatan keluar Jakarta.

Baca juga: Ini Daftar Mobil yang Bisa Lolos Penyekatan Jalur Mudik

Petugas gabungan memeriksa kendaraan pemudik yang melintasi Jalur Selatan di Pos penyekatan Parakan Honje, Indihiang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (6/5/2021). Polri menambah titik posko penyekatan larangan mudik Lebaran sebanyak 381 titik dari sebelumnya 333 lokasi senusantara, sementara untuk wilayah Jabar terdapat sebanyak 158 titik posko penyekatan. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/foc.ANTARA FOTO/ADENG BUSTOMI Petugas gabungan memeriksa kendaraan pemudik yang melintasi Jalur Selatan di Pos penyekatan Parakan Honje, Indihiang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (6/5/2021). Polri menambah titik posko penyekatan larangan mudik Lebaran sebanyak 381 titik dari sebelumnya 333 lokasi senusantara, sementara untuk wilayah Jabar terdapat sebanyak 158 titik posko penyekatan. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/foc.

“Mereka tidak bisa melintas karena ada penutupan jalur sehingga kemudian berhenti dan turun dari busnya. Lalu memvideokan dan viral, tetapi kejadian itu tidak lama," kata Sambodo.

"Sebab, anggota yang bertugas langsung melihat ini langsung nyeberang pindah ke (lokasi video viral) dan berkomunikasi, mereka pengin lewat kita buka dan langsung keluar. Jadi tidak sampai 5 menit arus lalu lintas lancar kembali,” kata dia.

Untuk mengantisipasi kejadian tersebut terulang, ke depan polisi akan memberlakukan sistem buka tutup jalur. Bus-bus yang mengangkut pekerja dari Cikampek menuju Cikarang akan diakomodasi.

“Antisipasi ke depannya karena bus-bus karyawan ini pagi lewat sini, kita akan melaksanakan buka tutup dengan menempatkan anggota di sini. Jadi kalau ada bus karyawan kita perbolehkan, tapi kita yang atur perputarannya,” kata Sambodo lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com