Raize dan Rocky Pakai Mesin Turbo, Bagaimana Perawatannya?

JAKARTA, KOMPAS.com – Kehadiran Toyota Raize dan Daihatsu Rocky membawa angin segar bagi pecinta mesin modern. Seperti di Jepang, SUV kompak ini mengusung mesin kecil, berkapastias 1.000 cc 3-silinder tapi dengan imbuhan turbo.

Dengan turbo, kinerja mesin menjadi lebih optimal dan tenaga mesin dapat meningkat tanpa harus mengurangi bobot atau menambah kapasitas. Tapi seperti apa perawatannya?

Didi Ahadi, Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor, mengatakan, secara umum komponen turbo sendiri tidak memiliki cara khusus untuk merawatnya.

Baca juga: Perbandingan Lengkap Harga Raize, Rocky, Magnite, dan Sonet

Lihat Foto

Tampilan ruang mesin Toyota Raize(KOMPAS.com/DIO DANANJAYA)

Hanya saja, ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada mobil yang sudah dibekali turbo agar komponen tersebut tetap awet dan terawat.

Refleksi Pilkada, Masyarakat Sipil yang Dilupakan dari Gegap Gempita Pilkada

Artikel Kompas.id

“Perawatan untuk komponen turbo sendiri tidak ada. Tapi yang penting adalah oli, karena dia kan mengalir untuk melumasi turbinnya,” kata Didi, kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor Bambang Supriyadi, mengatakan, mesin turbo membutuhkan oli yang khusus.

Baca juga: Ingat, Usai Lebaran Polisi Juga Sekat Kendaraan yang Masuk Jakarta

Lihat Foto

Cara kerja mesin turbocharger (turbo)((Gambar ID))

“Masing-masing APM biasanya punya spesifikasi tersendiri untuk tipe turbonya. Disesuaikan dengan desain turbonya, misalkan material bearing turbo pakai Cu (tembaga), maka olinya harus ramah dengan Cu,” ucap Bambang.

Tak ketinggalan, pemilihan bahan bakar yang berkualitas dapat menyempurnakan proses pembakaran di ruang mesin.

Terakhir, jaga kebersihan filter udara juga patut untuk diperhatikan. Pasalnya, sebelum udara masuk ke turbo, harus melewati filter terlebih dahulu.

“Jika kondisi filternya sudah tidak sanggup menyaring udara dengan baik, nanti kinerja turbonya juga jadi tidak optimal,” kata Bambang.