JAKARTA, KOMPAS.com - Pengaruh medan magnet di sekitar perlintasan kereta api kerap menjadi momok tersendiri bagi pengendara mobil. Pasalnya, hal itu dipercaya jadi penyebab utama kendaraan mogok.
Alhasil, tidak sedikit kecelakaan kendaraan yang terlibat dengan kereta api saat melintasi perlintasan tersebut. Lantas benarkah demikian?
Menurut Technical Service Executive Coordinator Astra Daihatsu Motor (ADM) Anjar Rosjadi, rel kereta memang mengandung medan magnet, tetapi itu tidak membuat mesin mobil mati.
Baca juga: Potongan PPnBM dan Diskon Diler, Harga Innova Terpangkas Rp 37 Juta
“Secara teknis, ketika rel akan dilalui kereta api pasti memiliki medan magnet karena adanya gesekan. Tapi itu tidak akan menganggu kinerja mesin mobil sehingga tidak bisa menyala dan sulit distarter," katanya kepada Kompas.com belum lama ini.
"Kebanyakan, hal itu justru karena kepanikan dari si pengemudi," lanjut Anjar.
Di sisi lain, kondisi aki mobil juga bisa jadi penyebabnya. Sebab, jika bagian itu sudah tidak baik kondisinya maka tidak heran bila mobil sulit untuk di starter.
Hal serupa dinyatakan Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi. Sebab utama mobil jadi mogok saat lewat perlintasan kereta api ialah faktor pengendara dan kondisi kendaraan.
Baca juga: TransJakarta Segera Mengoperasikan Bus Listrik
“Medan magnet yang terdapat di rel kereta tidak dapat menganggu kinerja kendaraan, tetapi lebih kepada psikologis (panik) si pengemudi,” kata Didi.
Didi mencontohkan, seperti pada mobil yang sudah menggunakan tombol start/stop. Maka membutuhkan injak pedal kopling (transmisi manual) atau pedal rem buat tranmsisi matik, ketika akan menyalakan mesin.
Dalam kondisi panik, sangat memungkinkan pengemudi lupa dengan prosedur utama dalam menyalakan kendaraan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.