Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih Enak Kursi Bus Bahan Fabric atau Kulit Sintetis?

Kompas.com - 27/03/2021, 17:02 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kursi yang ada di kabin bus merupakan komponen dalam menunjang kenyamanan penumpang. Sejauh apapun perjalanannya, jika kursinya nyaman, tentu penumpang bisa menikmati perjalanannya.

Saat ini untuk bahan pelapis kursi bus ada dua macam, fabric dan kulit sintetis. Keduanya memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Lalu bahan apa yang sebenarnya paling nyaman buat penumpang?

Anggota Forum Bismania Indonesia Dimas Raditya mengatakan, sebagai penumpang, sebenarnya lebih enak kursi bus yang dilapis dengan bahan fabric.

Baca juga: Mobil Rental Kena Tilang Elektronik, Bagaimana Urusannya?

“Kursi dengan bahan fabric kalau suhu kabin dingin, tetap bisa hangat saat diduduki. Begitu juga kalau berkeringat, tidak lengket,” ucap Dimas kepada Kompas.com, Sabtu (27/3/2021).

Namun dibalik itu, ada juga kekurangan dari kursi bus yang dilapis bahan fabric. Dimas mengatakan, kursi yang semuanya memakai bahan fabric, tampilannya kurang modis dan modern, jadi secara terlihat mata agak kurang bagus.

“Kekurangannya lagi, kalau sudah lama, lalu PO dan kru enggak rajin bersih-bersih, jadi banyak debu ata bahkan kutu,” kata Dimas.

Baca juga: Berapa Konsumsi BBM Jeep Wrangler Rubicon Turbo Terbaru?

Sedangkan untuk kursi berbahan kulit sintetis, menurut Dimas memiliki tampilan yang lebih keren, begitu juga teksturnya. Namun kekurangannya dari menyerap suhu kabin, kebalikan dari bahan fabric.

Namun sekarang, pembuat kursi bus sudah membuat dengan kombinasi bahan fabric dan kulit sintetis.

Dengan begitu, nyaman dari bahan fabric dan model yang keren dari kulit sintetis bisa terakomodir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
tidak ada yg enak.. wong mudik dilarang....


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prabowo Umumkan 8 Kebijakan Genjot Pertumbuhan Ekonomi
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau