JAKARTA, KOMPAS.com - Realisasi penjualan sepeda motor di pasar domestik kembali mengalami perlambatan hingga mencapai level 4,3 persen secara bulanan seiring daya beli masyarakat yang belum pulih karena pandemi Covid-19.
Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), angka penjualan roda dua sepanjang Februari 2021 hanya mencapai 377.776 unit, selisih 16.957 unit dari bulan sebelumnya atau minus 30,7 persen secara tahunan.
Sementara kinerja ekspor pada periode sama, turun 2,89 persen dibanding Januari 2021 atau dari 81.929 unit menjadi 79.557 unit. Serta ,anjlok 15 persen dari pencapaian tahun lalu.
Baca juga: Konsep Motor Listrik Canggih, Bisa Jenihkan Udara dan Ngecas Nirkabel
Meski demikian, bila melihat penjualan motor pada tiga bulan terakhir tahun lalu, pencapaian tersebut masih lebih tinggi. Sebab pada penghujung kuartal tersebut permintaan untuk motor hanya sekitar 200.000 unit sampai 300.000 unit saja.
Sedangkan penjualan tertinggi selama pandemi Covid-19 masih terjadi di awal tahun kemarin setelah naik 70,4 persen secara bulanan dengan angka 394.733 unit. Tetapi jika melihat total penjualan motor sebelum pandemi, memang masih ada selisih signifikan.
Adapun jenis motor paling diminati pada dua bulan pertama ini adalah skuter matik (skutik) dengan proporsi mencapai 85,7 persen di domestik dan 70,8 persen di luar negeri.
Permintaan motor bebek alias underbone dan sport, terus kejar-kejaran di level 7-8 persen. Namun sejauh ini masih lebih besar pasar underbone (7,4 persen).
Baca juga: Penjualan Motor Mulai Pulih Januari 2021, Terbesar Sejak Pandemi
Berikut jumlah penjualan sepeda motor di domestik pada 2020;
Januari: 462.984 unit
Februari: 545.741 unit
Maret: 561.739 unit
April: 123.782 unit
May: 21.851 unit
Juni: 167.992 unit
Juli: 292.205 unit
Agustus: 317.107 unit
September: 380.713 unit
Oktober: 317.830 unit
November: 237.035 unit
Desember: 231.637 unit
Berikut jumlah penjualan sepeda motor di domestik pada 2021;
Januari: 394.733 unit
Februari: 377.776 unit