JAKARTA, KOMPAS.com – Sebagai saudara satu aliansi, Nissan Motor dan Mitsubishi Motors berencana untuk meluncurkan mobil listrik baru.
Bukan mobil listrik biasa, melainkan mobil listrik murah yang diperkirakan memiliki harga yang setara dengan mobil bermesin konvensional.
Dilansir dari Nikkei Asia, mobil listrik murah itu akan dihargai tak sampai 2 juta yen atau sekitar Rp 265 jutaan. Banderol tersebut merupakan harga perkiraan setelah mendapat subsidi pemerintah sebesar 200.000 yen atau sekitar Rp 26 jutaan.
Murahnya harga jual mobil tersebut tak lepas dari rencana kedua produsen untuk membuat Kei Car berbasis listrik. Sehingga harga jual mobil listrik bisa lebih ditekan karena mengikuti skema yang diajukan pemerintah.
Baca juga: Video Viral Biaya Servis Mercy G-Class Tembus Rp 90 Jutaan, Ganti Kampas Rem Saja Rp 18 Juta
Seperti diketahui, Kei Car telah menjadi segmen mobil terlaris di Jepang dengan pangsa pasar 40 persen dari semua mobil.
Maka tak heran jika Kei Car dianggap berperan penting dalam mempercepat adopsi mobil listrik di Negeri Matahari Terbit
Harga jual calon mobil listrik itu bahkan bisa lebih murah jika memperhitungkan subsidi yang berbeda-beda di tiap daerah.
Baca juga: Marak Sindikat Pemalsuan BPKB dan STNK, Ingat Cara Cek yang Asli
Misalnya di Tokyo, subsidi pembelian Kei Car untuk tahun fiskal 2021 malah meningkat menjadi 450.000 yen atau sekitar Rp 59 jutaan, dari sebelumnya 300.000 yen atau setara Rp 39 jutaan.
Sebagai informasi, harga jual mobil listrik di Jepang ternyata masih cukup mahal. Nissan Leaf misalnya dijual 4,41 juta yen atau setara Rp 584 jutaan.
Kemudian Mitsubishi i-MiEV, yang rencananya akan berhenti produksi tahun ini, dihargai sekitar 3 juta yen atau setara Rp 397 jutaan.
Baca juga: Piston Honda PCX 160 Bermasalah Dibawa ke AHASS, Langsung Ganti Baru
Selain Nissan dan Mitsubishi, Toyota juga punya rencana untuk meluncurkan mobil listrik murah. Misalnya Toyota C+Pod dijadwalkan mulai dijual ke konsumen pada tahun depan, dengan banderol mulai dari 1,65 juta yen atau setara Rp 218 jutaan.
Namun C+Pod tidak masuk dalam kategori Kei Car, sehingga tidak legal di jalan raya. Mobil ini memiliki kecepatan maksimal 60 kpj dan hanya digunakan untuk area tertentu saja.
Sementara Kei Car berbasis baterai rencananya akan digunakan untuk aktivitas sehari-hari di perkotaan, dengan daya jangkau baterai dibatasi hanya 200 km.
Spesifikasi ini diperkirakan bakal mengurangi 30 persen biaya dari mobil listrik normal, sehingga dapat menjaga biaya penggunaan tetap rendah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.