Ulik Perbedaan Utama Honda City Hatchback di Thailand dan Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com – Setelah hadir di Thailand pada tahun lalu, kini City Hatchback akhirnya resmi hadir di Indonesia. Meski secara kasat mata terlihat sama, dibandingkan dengan model yang dijual di Negeri Gajah Putih, City Hatchback Tanah Air punya beberapa perbedaan.

Satoru Azumi, Large Project Leader Honda City Hatchback dari Honda Motor Co, mengatakan, perbedaan utama kedua produk datang dari mesin dan transmisinya.

City Hatchback di Thailand dilengkapi dengan mesin 1.000 cc Turbo 3-silinder DOHC VTEC yang dikawinkan dengan transmisi otomatis CVT.

Baca juga: Daihatsu Buka Suara soal Waktu Peluncuran Rocky

Dok. HPM Honda City Hatchback

Mesin tersebut menghasilkan tenaga sebesar 122 ps atau setara 120 tk pada 5.500 rpm dan torsi 173 Nm pada 2.000 hingga 4.500 rpm.

Sementara, City Hatchback RS di Indonesia didukung mesin 1.500 cc 4-silinder DOHC, 16 katup i-VTEC.

Dapur pacu ini memiliki tenaga 121 ps atau setara 119 tk pada 6.600 rpm dan torsi maksimum 145 Nm pada 4.300 rpm, serta dikombinasikan dengan pilihan transmisi CVT atau manual 6-percepatan.

Baca juga: Petronas Yamaha Bikin Pengecualian Khusus untuk Valentino Rossi

Dok. HPM Honda City Hatchback

“Perbedaan antara Thailand dengan Indonesia dalam hal ini adalah kondisi engine dan transmisinya. Sedangkan kalau urusan fitur itu semuanya sama, antara Indonesia dengan Thailand,” ujar Azumi, dalam konferensi virtual (3/3/2021).

“Fitur yang unik khusus di Indonesia saja kami sediakan pilihan transmisi manual 6-percepatan. Iya jadi ini unik khusus untuk pasar Indonesia, tidak ada di Thailand,” tuturnya.

Azumi juga mengatakan, mesin 1.500 cc pada City Hatchback tentunya berbeda pula dengan kepunyaan Jazz di Indonesia, walaupun secara kapasitas sama.

Baca juga: GP Rooms, Kamar Hotel Pebalap MotoGP di Sirkuit

Dok. HPM Honda City Hatchback resmi meluncur di Indonesia.

“Jadi ini new development engine, sama sekali baru. Sementara untuk suspensi, pada sisi manufacturing keduanya kurang lebih sama," ujar Azumi.

"Tapi untuk karakter dan penyetingan suspensi itu sendiri, memang dicocokkan dengan kondisi karakteristik yang ada di Indonesia,” katanya.