TANGERAN, KOMPAS.COM - Dua balita meninggal dunia usai sepeda motor yang dikendarai orang tuanya terlibat kecelakaan di ruas jalan Pondok Cabe Raya, Tangerang Selatan, Kamis (25/2/2021).
Kedua bocah tersebut terlempar dari sepeda motor dan tertabrak truk, sehingga nyawanya tidak terselamatkan.
Mengendarai kendaraan roda dua sembari memboncengkan anak, baik itu berada di bagian depan atau belakang memang cukup berisiko.
Maka dari itu, membawa anak saat naik sepeda motor tidak sangat disarankan mengingat besarnya risiko yang bisa terjadi.
Baca juga: Dapat Uang Rp 24 Miliar, Pria Ini Beli Xpander meski Belum Bisa Nyetir
Hal ini seperti disampaikan oleh Head of Safety Riding Wahana Agus Sani kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Sani menambahkan, jika memboncengkan anak naik sepeda motor maka saat terjadi kecelakaan dampaknya bisa sangat fatal.
"Dalam bentuk apapun tidak pernah disarankan membonceng anak di depan, apalagi yang balita. Pertama sudah jelas itu menyalahi aturan, yang kedua sangat fatal sekali dampaknya saat terjadi kecelakaan," ujar Sani.
Kata dia, saat anak berada di depan otomatis sang anak akan menjadi tameng pengendara sepeda motor dan menahan embusan angin.
Baca juga: Cerita Sutrisno, Dapat Uang Rp 15, 8 M Langsung Beli HR-V, Xpander, Innova, dan Pikap
"Logikanya begini, berkendara itu kan melawan angin, artinya menaruh anak di depan sama saja menjadikan si anak sebagai tameng pelindung dari angin, binatang, debu dan lainnya. Apakah itu yang namanya sayang anak," tutur Sani.
Pada kesempatan yang berbeda, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, selain berbahaya anak yang berada di depan juga bisa mengganggu pengendara.
“Anak yang ada di depan rawan melakukan pergerakan-pergerakan yang mengganggu operasional, bahkan sering jahil mengutak-atik perangkat yang ada di stang motor,” kata Sony.
Di samping itu, masih kata Sony, ketika anak diboncengkan di depan maka anak akan menjadi bumper ketika terjadi insiden atau pun kecelakaan.
Potensi tersebut tentunya sangat berbahaya dan bisa saja mengancam keselamatan sang anak.
“Pengendara berfungsi sebagai bumper kala menghadapi kecelakaan, kalau ada anak kecil ditempatkan di depannya, maka secara tidak langsung anak tersebut dijadikan bumper,” ucapnya.
Baca juga: Dapat Uang Miliaran Rupiah, Warga Jenu Tak Mau Beli Mobil Murah
Kemudian, menempatkan anak kecil di depan juga bisa mengganggu kestabilan kendaraan ketika melaju.
Pengemudi juga bisa terganggu konsentrasinya ketika harus mengambil keputusan tiba-tiba saat berkendara.
“Pengendara sebagai pengendali, mutlak harus mampu efektif dalam melakukan gerakan-gerakan yang mampu menyeimbangkan atau menstabilkan motornya. Ketika ada anak di depannya maka fokusnya akan terpecah,” ujar Sony.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.