Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar Mobil Transmisi Matik Perlu Didampingi Orang Ahli

Kompas.com - 23/02/2021, 16:02 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belasan mobil yang baru dibeli warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur mengalami kerusakan.

Kerusakan pada mobil ini terjadi karena beberapa pemilik mobil baru ini masih belum mahir untuk mengemudikan mobil. Oleh karena itu, banyak mobil baru ini langsung kembali ke bengkel untuk diperbaiki.

Salah satu tipe transmisi yang dipilih oleh pengemudi baru ini, yaitu otomatis atau matik. Hal ini dikarenakan kepraktisan yang ditawarkan, pengemudi tidak repot mengganti gigi untuk melaju lebih cepat.

Baca juga: MPV Murah Januari 2021 Meredup, Penjualan Avanza Anjlok Livina Nol

Satu di antara miliarder baru di Sumurgeneng, Tuban 
TribunJatim.com/ M Sudarsono Satu di antara miliarder baru di Sumurgeneng, Tuban

Namun memilih transmisi ini juga bukan perkara mudah. Untuk pemula, ada beberapa hal yang perlu diketahui ketika mau mengemudikan mobil matik.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, ketika berfikir mobil sebagai kebutuhan, artinya juga harus diikuti dengan pengetahuan soal operasioalnya, perawatannya, kemampuannya, merknya sampai dengan keamanannya.

"Tanpa dibarengi pengetahuan tersebut, maka siap-siap tinggal menghitung hari menghadapi kecelakaan. Bagus kalau cuma property damage, syukur tidak melibatkan nyawa orang lain," ucap Sony kepada Kompas.com, Selasa (23/2/2021).

Baca juga: HR-V Baru Meluncur, HPM Masih Pede dengan Model Lawas

Sony mengingatkan, baik transmisi manual atau otomatis, beli dan memiliki mobil ini harus paham keselamatan. Maka saat mobil dijalankan oleh yang belum ahli, sebaiknya dilakukan pendampingan.

"Selain dilakukan pendampingan oleh orang yang ahli, belajar di area tertutup dahulu sampai benar-benar mahir. Jangan berpikir pamer atau gengsi yang bisa berujung petaka," kata Sony.

Selain itu, jika belajar sendiri, selain bisa merusak mobilnya, dikhawatirkan ketika sudah mahir malah menjadi pengemudi yang agresif. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan tentang keselamatan di jalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau