Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjadi Lagi, Kasus Pelemparan Batu di Jalan Tol

Kompas.com - 22/02/2021, 16:21 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi pelemparan batu di jalan tol, kembali terjadi. Kali ini berada di ruas Tol Bandar Selamat Medan, Sabtu (20/2/2021).

Dalam akun instagram @otomtalk, disebutkan bila pelemparan batu dengan dimensi yang cukup besar itu membuat kerusakan karena kaca mobilnya pecah.

Baca juga: Belajar dari Tabrakan Maut Avanza dengan Bus, Ingat Cara Aman Menyalip

“Semoga teman-teman kita sesama pengguna tol tidak terjadi kejadian yang sama dengan saya. Hasil dari lemparan batu tersebut membuat kaca mobil saya pecah lumayan parah,” ujar pemilik mobil Benny dalam postingan tersebut.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by otomtalk (@otomtalk)

Menanggapi aksi tak bertanggung jawab itu, Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, mengatakan soal pentingnya waspada dalam berkendara. Terutama terhadap objek yang terlihat umum namun memiliki tingkat risiko tinggi.

"Kejadian seperti ini pernah terjadi sebelumnya, ini memang berbahaya dan tidak manusiawi karena pelaku tidak memikirkan apa dampaknya terhadap korban. Menyikapi ini, pada umumnya kita harus bisa meningkatkan kewaspadaan saat berkendara," ucap Jusri kepada Kompas.com.

Baca juga: Rapor SUV Murah Awal 2021, Toyota Rush Mendominasi

Jusri menambahkan, biasakan saat berkendara kita selalu konsentrasi dan mendapatkan visual semaksimal mungkin, artinya mata memandang sejauh yang bisa dilihat.

Tak hanya itu, Jusri juga menyarankan bila melihat adanya hal-hal jangal, seperti adanya orang yang sedang nongkrong atau berkumpul di pinggir jalan tol, ada baiknya untuk mulai mereduksi kecepatan.

Ilustrasi: Kaca mobil yang pecah akibat lemparan batu di ruas Tol Jakarta-Merak, Rabu (27/6/2018). (Dokumen Polres Serang) Kompas.com/Sherly Puspita Ilustrasi: Kaca mobil yang pecah akibat lemparan batu di ruas Tol Jakarta-Merak, Rabu (27/6/2018). (Dokumen Polres Serang)

Bahkan bila memungkinkan, pindah ke jalur dengan tetap memperhatikan kondisi lalu lintas, alias tidak langsung yang justru membuat pengendara lain bisa keget atau bahkan membuat bahaya lainnya.

"Langkah-langkah itu bisa dijadiakan sebagai antipasi. Namun paling utama itu selalu waspada saat berkendara, karena bahaya itu mengintai bukan hanya karena faktor internal tapi juga eksternal atau lingkungan sekitar yang kita lewati. Penting juga diketahui, risiko dalam berkendara bukan hanya dari depan, belakang, atau samping saja, tapi atas dan bawah," ujar Jusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau