JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) telah menerapkan digitalisasi pada seluruh 5.518 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Melalui hal tersebut, perseroan dapat memantau data proses bisnis SPBU secara cepat, tepat, transparan, serta detil. Sehingga, seluruh langkah dan kebijakan yang dikeluarkan bisa tepat sasaran khususnya pada konsumen.
Menanggapi ini, Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi memberikan apresiasi terhadap Pertamina usai melihat langsung Command Centre Digitalisasi di Telkom Akses Legok, Kamis (21/1/2021).
Baca juga: Waspada, Sokbreker Tabung Palsu untuk Sepeda Motor
"Melalui digitalisasi SPBU Pertamina memastikan aspek ketersediaan serta kecepatan dan keakuratan penyaluran BBM bagi masyarakat. Artinya, secara umum pasti meningkatkan kualitas layanan," ujar dia dalam keterangan resmi, Jumat (22/1/2021).
"Keandalan suplai juga dipastikan, apalagi setelah tadi dijelaskan ada sistem konsinyasi dimana pengiriman BBM menjadi prioritas ketika stok sudah menipis. Bukan lagi soal pengusahanya bisa menebus BBM itu atau tidak, jadi tidak ada cerita lagi BBM sedang kosong di SPBU," lanjut Tulus.
YLKI melihat inovasi digitalisasi SPBU yang kini sudah terealisasi adalah angin segar untuk pelayanan Pertamina khususnya yang bersentuhan langsung dengan masyarakat sebagai konsumen BBM.
Namun demikian, Tulus ingin program digitalisasi SPBU tidak berhenti hanya sampai disini, bagaimana digitalisasi bisa terintegrasi dari hulu ke hilir.
Baca juga: Bus AKAP Dilarang Membawa Penumpang Penuh Selama PPKM Jawa-Bali
“Digitalisasi ini tujuannya bagus, jadi sifatnya harus berupa program jangka panjang, harus dilanjutkan meskipun terjadi perubahan-perubahan. Jangan sampai sini saja,” katanya.
Terakhir, Tulus berpesan soal hak perlindungan konsumen. Menurutnya Profiling Customer Database menggunakan MyPertamina adalah bentuk Loyalty Program yang menarik, namun harus dipastikan datanya terjaga dengan baik.
“Kami mengerti pencatatan nomor polisi, data transaksi, dan data pribadi adalah bentuk pengawasan penyaluran sekaligus untuk profiling customer. Namun kerahasiaan data ini wajib dijamin dan harus dipastikan hanya digunakan untuk kepentingan dan strategi bisnis Pertamina dibidang tata niaga SPBU,” tutup dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.