Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspor Mobil ke Filipina Dihambat Bea Masuk, Ini Respon Honda

Kompas.com - 18/01/2021, 18:01 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Honda Indonesia angkat bicara mengenai kebijakan hambatan tarif berupa Bea Masuk Tindakan Pengamanan Sementara (BMTPS) atau safeguard untuk produk otomotif Indonesia oleh Filipina.

Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor, Yusak Billy mengatakan, pihaknya bersama kementerian terkait dan asosiasi akan terus berupaya untuk melakukan perlawanan.

"Sebab, safeguard ini tidak ada alasan kuat. Otomotif sudah disepakati negara-negara ASEAN sehingga sudah bulat baik dari aturan penjualan, lokal content, dan sebagainya," kata Billy dalam diskusi virtual, Senin (18/1/2021).

Baca juga: Pemerintah Indonesia Protes ke Filipina Soal Bea Masuk Ekspor Mobil

Mobil-mobil produksi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia diparkir di dermaga Car Terminal,  Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (10/6/2015). Mobil-mobil ini akan diekspor ke sejumlah negara, antara lain di Timur Tengah.KOMPAS.com / RODERICK ADRIAN MOZES Mobil-mobil produksi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia diparkir di dermaga Car Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (10/6/2015). Mobil-mobil ini akan diekspor ke sejumlah negara, antara lain di Timur Tengah.

Adapun langkah berupa tindakan keberatan dari Pemerintah Indonesia dari kementerian bersama pihak terkait sudah mulai dilakukan sejak beberapa waktu lalu dan terus berlanjut.

"Beberapa Kementerian di Indonesia sangat aktif menindaklanjuti upaya safeguard kendaraan bermotor CBU itu. Karenanya minggu kemarin Kementerian terkait sudah mengadakan rapat untuk memberi tanggapan ke Filipina, baik dari Kemenlu, Kemenperin dan Gaikindo," ujar Billy.

"Minggu ini rencana akan lanjut meeting zoom dengan pihak Kementerian Perekonomian," tambah dia.

Hasil pertemuan itu sangat menentukan bagi langkah Honda ke depan. Pasalnya, sejak April 2019 hingga Desember 2020 lalu, Honda sudah mengekspor Brio ke Filipina dan Vietnam dengan total volume 12.810 unit.

Baca juga: Reaksi Kemenperin Terkait Pembatasan Impor Otomotif di Filipina

Ilustrasi Pabrik Honda Ilustrasi Pabrik Honda

"Kebijakan Filipina tersebut bisa berdampak terhadap ekspor CBU, terutama dari sisi harga. Mereka akan melindungi produksi lokal karena akan dikenakan tambahan pajak. Tapi lebih jauh, kita sedang pelajari," ujar Billy.

Sebelumnya, otoritas Filipina memutuskan akan melakukan pengenaan BMTPS untuk produk otomotif berupa mobil penumpang atau kendaraan (passenger cars/vehicles, AHTN 8703).

Kendaraan komersial ringan (light commercial vehicles, AHTN 8704) untuk semua negara yang melakukan ekspor ke Filipina, salah satunya Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com