Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Sulitnya Mengubah Perilaku Sopir Bus yang Ugal-ugalan

Kompas.com - 18/01/2021, 17:24 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Belum lama ini, terjadi kecelakaan tunggal bus yang terguling karena kehilangan kendali di Jawa Tengah. Selain itu, masih sering juga terlihat di jalan tol, bus yang saling adu kecepatan.

Perilaku sopir bus yang seperti ini masih banyak terjadi di Indonesia. Padahal sudah jelas mengemudikan bus tidak bisa disamakan dengan mobil biasa dengan ukuran yang lebih kecil.

Lalu bagaimana langkah awal untuk mengubah perilaku ini?

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, mengubah mental seorang pengemudi itu tidak semudah kata-kata. Salah satu cara yang bisa mulai dilakukan adalah pengawasan di lapangan.

Baca juga: Komparasi Yamaha Gear 125 dan Kymco GP 125

Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan Bus Sugeng Rahayu dengan truk di Jalan Raya Madiun-Surabaya, di Desa Desa Jerukgulung, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Rabu (12/2). Satu orang tewas. ISTIMEWA Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan Bus Sugeng Rahayu dengan truk di Jalan Raya Madiun-Surabaya, di Desa Desa Jerukgulung, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Rabu (12/2). Satu orang tewas.

“Pengawasan di lapangan dan penindakan hukum yang tegas perlu dilakukan untuk mengubah perilaku pengemudi. Sehingga mereka patuh dan takut apabila melanggar,” ucap Sony kepada Kompas.com, Senin (18/1/2021).

Sony mengatakan, memang sudah ada operasi razia yang dilakukan oleh kepolisian, namun sayangnya jangka waktunya terbatas.

Selain itu diumumkan juga kapan waktu penyelenggaraannya, jadi antara petugas dan pengemudi kucing-kucingan.

Baca juga: Daftar MPV Murah Terlaris 2020, Livina Ungguli Xenia dan Ertiga

“Efeknya setelah itu? Nol besar. Para pengemudi ini sudah lebih pintar dari penegak hukum,” kata Sony.

Jadi soal penindakan ini, harus konsisten dan berkala Jika ada pelanggaran, langsung tegur dan ditindak, supaya jera. Dengan begitu, harapannya perilaku pengemudi bisa berubah dan lebih mementingkan keselamatan di jalan raya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke