Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pahami Perbedaan Penggunaan Lampu Sein Bus di Jawa dan Sumatera

Kompas.com - 15/01/2021, 15:41 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Melakukan perjalanan melewati jalan lintas provinsi, pasti sering menemui bus-bus besar. Pengemudi yang posisinya berada di belakang bus, akan terhalang pandangannya ke depan, sehingga sulit menerka kondisi jalan.

Oleh karena itu, biasanya para pengemudi bus ini memiliki kode dari lampu sein. Mereka memainkan lampu sein untuk memberi kode kepada pengemudi di belakangnya, apakah kondisi jalan di depannya aman atau tidak.

Perilaku seperti ini bisa dikatakan sebagai budaya mengemudi. Setiap daerah memilikinya, kadang ada yang sama, bahkan ada juga yang berbeda. Sebagai pengguna jalan, sebaiknya ketahui dahulu seperti apa budaya mengemudi pada daerah yang akan dilewati.

Baca juga: Jangan Asal, Isi BBM Ternyata Ada Aturannya

Bus AKAPJalur Bus Bus AKAP

Kembali membahas soal kode sein, ternyata ada perbedaan dari yang dilakukan pengemudi bus di Jawa dan Sumatera. Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting Jusri Pulubuhu akan menjelaskan perbedaannya.

“Kalau di Jawa, ketika sedang berjalan lurus, lalu bus di depan kita menyalakan sein kanan, itu artinya jangan menyalip, ada bahaya di depan,” ucap Jusri kepada Kompas.com, belum lama ini.

Sedangkan kalau bus menyalakan sein kiri, artinya jalan di depan aman, mempersilahkan mobil di belakang bus untuk menyalip. Berbeda ceritanya kalau di Sumatera, pengemudi bus menyalakan sein kanan, artinya boleh menyalip, jalan di depan aman.

Baca juga: Tesla Persiapkan Mobil Listrik Rp 300 Jutaan

“Jika bus di Sumatera menyalakan sein kirinya, artinya pengemudi di belakang bus jangan menyalip, kondisi jalan tidak aman dan bahaya di depan,” kata Jusri.

Kalau soal budaya mengemudi yang terbalik di dua daerah ini tidak diketahui, malah akan menjadi bahaya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui dan mengikuti budaya mengemudi di suatu daerah yang baru dilewati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau