Marius yang juga anggota Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI), mengatakan, salah satu alasan ketertarikan dirinya mengkonversi mesin konvensional menjadi mobil listrik adalah kepedulian terhadap isu-isu lingkungan.
“Prinsipnya kita mulai dari mobil ini karena mobil ini relatif kecil,” ujar Marius, kepada Kompas.com (4/1/2020).
Baca juga: Rumors Sedan Mewah Toyota Bakal Berubah Wujud Jadi SUV
“Jadi ini percobaan, pilot project, semoga kita bisa menciptakan mobil lainnya. Ini mobil tua tidak efisien lagi, sehingga kita ingin mengikuti era elektrik,” katanya.
Menurutnya, Citroen Mehari awalnya menggendong mesin 600 cc 2-silinder. Kemudian, dapur pacu tersebut digusur dan digantikan dinamo tipe DC berdaya 5 kWh.
Motor listrik tersebut dipadu dengan girboks standar sebagai penggerak. Sedangkan tenaga listriknya berasal dari batarai lithium-ion berdaya 120 Ampere.
Baca juga: Uji Emisi Jadi Syarat Bayar Pajak Kendaraan, Kapan Berlaku Efektif?
Dengan listrik rumahan yang memiliki daya sekitar 2.000 watt, proses pengecasan mobil ini dari kosong sampai penuh memakan waktu sekitar 5 jam.
“Total ongkosnya di bawah Rp 100 juta, prosesnya dua bulan tapi saya cicil pembuatannya. Karena mesinnya sudah tidak asli, saya hanya ajak jalan dekat rumah,” ucap Marius.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.