Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Aman Berkendara Jarak Jauh di Malam Hari

Kompas.com - 27/12/2020, 10:41 WIB
Ari Purnomo,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Melakukan perjalanan jarak jauh menggunakan mobil pribadi di malam hari memang tidak disarankan.

Hal ini karena aktivitas tersebut dilakukan berlawanan dengan siklus tubuh manusia yang seharusnya digunakan untuk beristirahat.

Meski begitu, ternyata tidak sedikit pula pengemudi yang melakukan perjalanan di malam hari entah karena alasan kondisi lalu lintas yang lebih lengang atau pun terpaksa.

Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), mengatakan, berkendara malam hari memang tidak disarankan karena berat melawan siklus tubuh manusia.

Baca juga: Bayar Pajak Kendaraan Saat Liburan Akhir Tahun Bisa Secara Online

“Biasanya kan malam hari adalah waktu untuk relaks, tetapi kalau terpaksa dilakukan, perhatikan hal-hal berikut ini,” kata Sony kepada Kompas.com, Minggu (27/12/2020).

Pemudik rehat sejenak di ruang istirahat di Rest Area SPBU KM 57, Karawang, Jawa Barat, Kamis (30/5/2019). Sebanyak 39 ruang istirahat beserta kasur dan bantal disewakan untuk tempat beristirahat pemudik dengan harga Rp10 ribu ruang non-AC dan Rp15 ribu ruang AC per satu jam per ruangannya.ANTARA FOTO/MUHAMMAD IBNU CHAZAR Pemudik rehat sejenak di ruang istirahat di Rest Area SPBU KM 57, Karawang, Jawa Barat, Kamis (30/5/2019). Sebanyak 39 ruang istirahat beserta kasur dan bantal disewakan untuk tempat beristirahat pemudik dengan harga Rp10 ribu ruang non-AC dan Rp15 ribu ruang AC per satu jam per ruangannya.

1. Istirahat secara berkala

Sony mengatakan, saat mengemudi di malam hari disarankan untuk sering-sering beristirahat. Lama berkendara maksimal hanya 2 jam, setelah itu pengemudi sebaiknya mengambil waktu untuk beristirahat.

“Mengesampingkan hal tersebut dapat menyebabkan ngantuk, bukaan mata pengemudi hanya sedikit dan sebagian hidupnya sudah di bawah alam sadar,” katanya.

2. Jaga kecepatan kendaraan

Saat berkendara di malam hari, pengemudi sebaiknya tetap menjaga kecepatan kendaraannya. Jangan sampai berkendara dengan ugal-ugalan karena kondisi jalanan yang lengang.

Menurut Sony, gaya mengemudi yang reaktif berpotensi kecelakaan karena semakin cepat kendaraan bergerak semakin kecil sudut pandang atau visibilitas.

Baca juga: Mengapa Beban Pajak Kendaraan Bisa Berubah Setiap Tahun?

“Malam hari visibilitasnya terbatas, blindspot akibat kontur jalan, sudut tikungan banyak dan pengemudi selalu mengandalkan arah jalannya dari sinar lampu kend dr arah depan, ini berbahaya,” ucapnya.

Sony menambahkan, pengemudi tidak boleh mengemudi dengan asumsi seperti itu. Selain itu, sebaiknya saat berkendara di malam hari hindarkan mata dari sorot lampu kendaraan dari arah depan.

“posisikan kendaraan di lajur kiri dan palingkan mata ke marka jalan sebelah kiri,” tuturnya.

Ilustrasi berkendara mobil di jalanTelegraph Ilustrasi berkendara mobil di jalan

3. Tetap fokus

Mengemudi di malam hal sebaiknya tidak melakukan aktivitas lain yang dapat mengganggu konsentrasi selama berkendara.

Baca juga: Begini Cara Menghitung Pajak Kendaraan Bermotor

Salah satu yang sering dilakukan yakni adalah melakukan aktivitas merokok. Sony mengatakan, ketika mengemudi sambil merokok bisa saja berbahaya.

“Tidak melakukan hal lain sambil mengemudi, misalkan ada sugesti berkendara sambil merokok agar tidak ngantuk itu salah, karena tidak aman,” kata Sony.

Ilustrasi mengemudiSHUTTERSTOCK Ilustrasi mengemudi

4. Tidak mudah terpancing emosi

Sudah menjadi hal yang lumrah jika berkendara di jalan raya pengemudi mudah terpancing emosi. Apalagi jika ada kendaraan lain yang melaju secara ugal-ugalan dan membahayakan.

Untuk itu, Sony menyarankan, agar saat mengemudi di malam hari pengemudi tetap fokus dan tidak mudah tersulut emosinya.

“Jika ada kendaraan yang ugal-ugalan sebaiknya diberikan ruang saja, terutama jika ada kendaraan umum yang melintas di malam hari,” ujarnya.

Baca juga: Begini Cara Menghitung Pajak Kendaraan Bermotor

Ilustrasi AC mobildjedzura Ilustrasi AC mobil

5. Kecilkan AC

Berkendara di malam hari berbeda dengan saat siang hari di mana kondisi cuaca lebih panas. Saat mengemudi di siang hari wajar jika pengemudi menyalakan AC dengan lebih besar.

Baca juga: Ingat, Penghapusan Denda Bukan Berarti Bebas Pajak Kendaraan

Tetapi, saat mengemudi di malam hari Sony menyarankan agar menyesuaikan suhu AC agar tidak mengganggu kondisi fisik.

“Untuk itu AC tidak diarahkan ke mata pengemudi, semakin dingin suhu kabin semakin kaku otot-otot dan sendi sehingga semakin kecil darah bersirkulasi,” kata Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau