Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Sebaiknya Menguras Minyak Rem Mobil?

Kompas.com - 18/12/2020, 14:41 WIB
Ari Purnomo,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama ini tidak sedikit pemilik kendaraan roda empat yang beranggapan bahwa minyak rem tidak perlu diganti dengan yang baru.

Jika volume dalam tabung berkurang hanya ditambah dengan cairan yang memiliki spesifikasi yang sama.

Padahal, minyak rem tidak berbeda dengan komponen mobil lainnya yang mempunyai masa pemakaian. Apabila sudah melampaui batas penggunaan, sebaiknya cairan tersebut juga harus dikuras dan diganti menggunakan minyak baru.

Baca juga: Mengapa STNK Kendaraan yang Sudah Dijual Perlu Diblokir?

Tujuannya tidak lain adalah untuk memastikan bahwa sistem pengereman mobil tetap bisa bekerja secara optimal.

Ilustrasi Rem blong Ilustrasi Rem blong

Lalu kapan waktu yang tepat untuk menguras minyak rem? Didi Ahadi, Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM), mengatakan, untuk penggantian cairan rem sebaiknya dilakukan secara berkala sesuai masa pemakaiannya.

“Untuk penggantian minyak rem dilakukan 40.000 kilometer atau jika pemakaiannya sudah tiga tahun,” ujar Didi kepada Kompas.com, beberapa hari lalu.

Didi menambahkan, penggantian cairan rem ini untuk memastikan bahwa sistem pengereman tetap terjaga.

Baca juga: Begini Cara Mudah Blokir STNK Tanpa Harus ke Samsat

Selain itu, dengan melakukan penggantian secara berkala juga bisa mencegah adanya uap air yang masuk ke sistem pengereman.

Minyak rem yang sudah melebihi batas pemakaian bisa dikhawatirkan menimbulkan udara di dalam sistem pengereman. Hal ini disebabkan saat penggunaan, cairan rem bisa mendidih dan menghasilkan uap air,”tuturnya.

Jika kondisi ini terjadi, maka bisa menimbulkan bahaya bagi pemilik kendaraan atau pengemudinya.

Hal ini karena sistem pengereman bisa mengalami gagal fungsi atau tidak bekerja dengan baik lantaran adanya uap air pada saluran sistem pengereman.

Ilustrasi kampas rem mobil dan piringan cakram.STANLY RAVEL-KOMPAS.com Ilustrasi kampas rem mobil dan piringan cakram.

“Adanya uap air tersebut bisa menyebabkan terjadinya vapor lock atau rem terasa seperti blong," ucap Didi.

Sementara itu, Kepala Bengkel Auto2000 Cibinong Deni Adrian mengatakan, jika minyak rem tidak diganti dalam waktu yang lama atau melebihi batas pemakaian maka bisa mengalami oksidasi atau kedaluwarsa.

Baca juga: Blokir STNK yang Mati 2 Tahun Segera Diberlakukan

Selain itu, kondisi tersebut juga bisa disebabkan oleh adanya air dalam cairan rem. Selama ini, pabrikan sudah bekerja secara maksimal guna mencegah agar minyak rem tidak terkontaminasi air.

Hanya saja tetap saja ada celah yang membuat air tetap bisa masuk tangki minyak sehingga merusak minyak rem.

“Misalkan saat mencuci mobil, air bisa masuk lewat lubang pernafasan yang berada di sekitar tempat pengisian minyak rem,” ujar Deni

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau