JAKARTA, KOMPAS.com – Menjelang libur akhir tahun yang bakal berlangsung beberapa minggu lagi, tak ada salahnya melakukan persiapan untuk melakukan perjalanan jauh. Selain merawat kendaraan agar nyaman dibawa berkendara, tak ada salahnya untuk merencanakan waktu keberangkatan.
Berkendara pada siang atau malam hari tentu punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Namun yang pasti, saat Anda berkendara pada waktu peralihan wajib istirahat sejenak.
Jusri Pulubuhu, Founder and Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan, peralihan antara sore dan malam atau malam dan pagi jadi waktu yang riskan untuk berkendara.
Baca juga: Cari SUV Bekas Rp 30 Jutaan? Dapat Katana sampai Feroza
Menurutnya, peluang terjadinya kecelakaan pada jam peralihan seperti sore hari sekitar waktu maghrib, atau pagi hari sekitar subuh lebih tinggi dibandingkan jam-jam lainnya.
Hal ini lantaran penglihatan manusia yang harus beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang berubah, dari terang ke gelap atau gelap ke terang.
“Dalam kondisi peralihan dari gelap ke terang, mata kita butuh istirahat sejenak untuk penyesuaian. Saya sarankan istirahat sejenak di waktu maghrib,” ucap Jusri, kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Baca juga: Kendala yang Ditemui Bus AKAP Saat Lewati Sitinjau Lauik
Jusri mengatakan, berkendara pada malam hari butuh stamina tersendiri. Badan akan bekerja lebih keras, mulai dari mata, otak, dan anggota badan lain dipaksa tetap aktif. Padahal dalam kondisi normal, badan kita harusnya sudah beristirahat.
“Mata yang paling berat bebannya karena saat gelap dipaksa untuk menyerap lebih banyak sinar agar pandangan ke jalan tetap jelas. Belum lagi sorot lampu dari arah berlawanan,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.