JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei litbang Kementerian Perhubungan (Kemenhub), menunjukan persentase masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik atau plesir selama libur Natal dan tahun baru relatif kecil.
Jumlahnya hanya 27 persen dari 1.634 sampel yang dilakukan secara daring. Sementara 73 persen sisanya, memilih untuk tidak melakukan perjalanan mudik ataupun liburan.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan, meski persentasenya cenderung sedikit, namun akan berbeda dari sisi realisasi di lapangan.
"Pergerakan terbanyak akan berasal dari kawasan aglomerasi Jabodetabek, mencapai 31,64 persen. Jadi meski yang akan melakukan perjalanan terlihat sedikit, tapi tetap ada potensi, karenanya kita juga sudah berkoordinasi melakukan persiapan-persiapan kelancaran," ucap Budi dalam webinar berasama media, Jumat (4/12/2020).
Baca juga: Catat, Ini Prediksi 2 Fase Puncak Arus Mudik Natal dan Tahun Baru
Lebih lanjut Budi menjelaskan, dari hasil survei juga didapat data bila kota tujuan tertinggi masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya, yakni Jawa Tengah sebesar 20,28 persen.
Setelah itu diikuti oleh wilayah lain, yakni Jawa Timur 12,59 persen, Jawa Barat 10.60 persen, dan Yogyakarta 8,29 persen
Menariknya, hasil prediksi bersama Jasa Marga, pada arus mudik pertama di 23-24 Desember 2020, diperkirakan bakal terjadi peningkatan volume kendaraan sebesar 15,14 persen dari normal.
Bahkan jumlahnya secara volume kendaraan juga lebih banyak, yakni mencapai 842.288 unit atau naik 0,80 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca juga: Resmi, Kemenhub Batasi Operasional Truk pada Liburan Akhir Tahun
Pada arus mudik kedua, atau saat tahun baru juga demikian, kenaikannya diprediksi mencapai 24,40 persen dibandingkan tahun lalu dengan jumlah 813.477 kendaraan.
"Dari hasil prediksi memang secara jumlah volume kendaraan untuk di jalan tol akan meningkat dibandingkan libur yang sama di 2019. Kami juga sudah melakukan persiapan moda tranportasi umum untuk darat sebagai langakah antisipasi. Total ada 50.317 unit bus AKAP yang disiagakan, dan 218 kapal penyeberangan," kata Budi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.