Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak yang Belum Tahu, Ini Alasan Kenapa Permukaan Ban Balap Botak

Kompas.com - 11/12/2020, 17:21 WIB
Aprida Mega Nanda,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jika Anda penikmat balapan seperti MotoGP atau Formula One (F1), pasti pernah memperhatikan bagian ban yang digunakan di lintasan balap.

Tidak sedikit yang bertanya mengapa ban yang digunakan permukaannya botak atau halus, alias tanpa alur atau kembangan.

Menurut On Vehicle Test PT Gajah Tunggal Tbk Zulpata Zainal, penggunaan ban yang terlihat botak untuk digunakan di lintasan balap bukan tanpa alasan.

Baca juga: Mobil Matik Berhenti dengan Posisi Transmisi di D Bikin Boros BBM?

Untuk diketahui, ban yang digunakan untuk balapan dan harian memang berbeda.

Misalnya, ada beberapa jenis ban yang digunakan di MotoGP. Pemilihan ban menjadi sangat penting, bahkan bisa menjadi faktor penentu hasil balapan. Selain masalah kompon (soft, medium, hard, dsb), ada jenis-jenis ban yang khusus digunakan saat dry race maupun wet race.

Maverick Vinales saat berlaga di MotoGP Teruel. (Photo by PIERRE-PHILIPPE MARCOU / AFP)PIERRE-PHILIPPE MARCOU Maverick Vinales saat berlaga di MotoGP Teruel. (Photo by PIERRE-PHILIPPE MARCOU / AFP)

Paling sering kita lihat di MotoGP adalah jenis ban botak atau slick tire yang digunakan saat dry race (lintasan kering)

“Pada saat balapan daya cengkeram ban ke lintasan (traksi) harus besar untuk mengimbangi daya dari mesin kendaraan yang luar biasa. Oleh sebab itu ban yang digunakan saat balapan dibuat halus (menggunakan slick tire atau ban botak),” ujar Zulpata saat dihubungi Kompas.com, Jumat (11/12/2020).

Baca juga: Simulasi Kredit MPV Murah Bekas, Cicil Avanza Mulai dari Rp 1 Jutaan

Sedangkan untuk kondisi hujan atau basah, menggunakan ban khusus yang mempunyai alur agar saat melewati jalanan yang basah tidak tergelincir.

“Namun karena daya cengkeram yang tinggi, umur pakai juga sangat rendah atau mudah habis. Beberapa ratus km ban sudah tidak bisa dipakai. Tidak seperti ban biasa yang masa pakainya panjang” ucap Zulpata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com