JAKARTA, KOMPAS.com – Video yang menampilkan warga menyetop paksa bus dan menurunkan sopirnya viral di media sosial.
Menurut informasi, warga sudah geram dengan perilaku pengemudi bus yang memakan jalan atau lawan arah (ngeblong).
Aksi ngeblong ini memang sering dilakukan pengemudi ketika kondisi lajurnya macet dan membuka jalan di jalur yang berlawanan.
Tentu saja ngeblong ini sangat membahayakan, bahkan kadang memakan korban jiwa.
Jalur pantura
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, aksi seperti ini memang marak terjadi di jalur-jalur seperti pantura (pantai utara), dan para pengemudinya sering mengabaikan faktor keselamatan.
Baca juga: Cerita Takaaki Nakagami Curi Ilmu dari Marc Marquez
View this post on Instagram
“Kendaraan besar seperti ini memang sering mengambil jalur berlawanan, dengan pertimbangan ingin cepat atau cari yang sepi atau lancar,” ucap Sony kepada Kompas.com, Kamis (3/12/2020).
Selain itu, kendaraan yang besar dan melawan arah memang secara psikologis membuat kendaraan yang di depannya takut sehingga memberi jalan.
Namun, melawan arus dengan bus bukanlah hal yang beretika untuk dilakukan.
“Semua sudah diatur pada posisi dan jalurnya masing-masing demi keselamatan. Ketika melanggar, maka risiko kecelakaan akan tinggi,” kata Sony.
Baca juga: Sopir Truk Kerap Jadi Korban Pemalakan di Rest Area Tol Trans Sumatera
Fatalitas
Sony menambahkan, kecelakaan yang melibatkan mobil besar sudah banyak dan berakhir fatalitas atau korban meninggal.
Sebaiknya perilaku seperti ini ditindak tegas, cabut SIM pengemudi dan izin operasi PO busnya.
“Memang sudah banyak yang melapor, hanya saja penegakan hukum yang masih kurang tegas. Sehingga, berulang lagi sampai ada korban nyawa,” ucapnya.
Sony berpesan, untuk pengemudi bus atau truk, jangan merasa jadi raja jalanan. Di jalan raya itu harus bertoleransi dan malu kalau melanggar dan jangan juga menambah korban di jalan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.