Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Medium Damri Pakai Mesin Belakang, Sasis Buatan Indonesia

Kompas.com - 01/12/2020, 14:58 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Sasis bus medium atau kecil, biasanya memiliki posisi mesin yang ada di depan. Misalnya seperti Hino FC 190, Mercedes Benz OF 917 dan Isuzu NQR 81 yang posisi mesinnya ada di depan.

Namun berbeda dengan bus medium milik Perum Damri yang baru saja diluncurkan saat perayaan ulang tahun Damri ke-74.

Bus medium milik Damri ini dikatakan menjadi yang pertama di Indonesia yang menggunakan sasis bermesin belakang.

Kepala Divisi Perencanaan dan Fasilitas Teknik Perum Damri, Setia Yugo mengatakan, sasis dan bodi yang digunakan pada bus medium milik Damri ini merupakan asli buatan Indonesia.

Baca juga: 10 Orang Tewas di Tol Cipali, Ingat Bahaya Berkendara di Belakang Truk

“Karoserinya dari PT. Asian Auto International (AAI), dia itu merupakan pembuat sasis dan bodi bus. Untuk sasisnya buatan Indonesia, hanya mesin, transmisi dan remnya yang kita impor,” ucap Yugo kepada Kompas.com, Selasa (1/12/2020).

Untuk mesinnya, memakai merek Yuchai empat silinder segaris dengan common rail turbo intercooler. Dari mesin 4.257 cc ini menghasilkan tenaga 157,8 TK di 2.600 rpm dan torsi maksimum 550 Nm. Menggunakan suspensi parabolik dan sudah full air brake.

“Sasisnya sendiri space frame. Jadi kelebihannya bus medium dengan mesin belakang, bagasinya luas dan bolong atau tembus dari kanan ke kiri,” kata Yugo.

Baca juga: Digeser oleh Tim Balap Mandalika, Tim Malaysia Kecewa Disebut Bangkrut

Space frame pada bus medium memang unik, karena biasanya untuk sasis medium, masih menggunakan tipe ladder frame. Kemudian untuk model bodinya sendiri, PT AAI menamainya dengan Vision Jet AB 816.

“Kapasitasnya bisa sampai 29 sampai 30 orang, formasinya dua kanan dan dua kiri. Ini pun fleksibel, bisa disesuaikan,” ucapnya.

Untuk dimensinya, bodi Vision Jet dari PT AAI ini memiliki panjang 8.400 mm, lebar 2.100 mm dan tinggi 3.300 mm. Bus unik ini juga sudah mulai beroperasi sebagai angkutan dari dan ke bandara, pemadu moda Jabodetabek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau