JAKARTA, KOMPAS.com - Berstatus sebagai motor adventure, Royal Enfield Himalayan punya tampilan yang kokoh. Modelnya pun klasik ketimbang kompetitor sekelas.
Kompas.com mendapat kesempatan menjajal RE Himalayan untuk beberapa saat. Motor yang dicoba ialah model 2020, sudah dilengkapi ABS dan punya warna baru.
Sekilas sosok RE Himalayan sangat kekar dan tinggi. Tangki yang besar serta jok belakang bertingkat membuat ilusi bahwa motor ini sangat besar. Padahal tidak.
Tinggi jok pengendara RE Himalayan ialah 800 mm, masih proporsional buat rata-rata tinggi badan orang Indonesia.
Baca juga: Royal Enfield Himalayan, Motor Petualang Bergaya Klasik
Tinggi badan 165 cm bakal jinjit tapi tidak sampai seperti balerina. Bakal lebih mudah lagi jika tinggi badan 170 cm ke atas. Kaki mudah menjejak ke tanah.
Wajar sebab RE Himalayan ialah motor adventure bukan trail. Joknya lebih pendek ketimbang motor trail enduro on/off semisal Honda CRF150L yang punya tinggi jok 869 mm.
Untuk posisi berkendara sangat nyaman. Joknya tebal dan empuk. Kulit pelapisnya juga lembut dan elastis, membuat bokong lebih nyaman saat ingin memperbaiki posisi.
Posisi pijakan kaki tidak terlalu menekuk atau lurus. Buat tinggi 170 cm kurang sedikit sangat nyaman. Posisi ini membuat kaki tidak mudah pegal.
Begitu juga dengan posisi setang yang lumayan lebar. Tapi ketika diraih terasa cukup jauh sehingga sikut jadi lurus.
Hal ini wajar sebab RE Himalayan memang dijual untuk global dan pertimbangannya kemungkinan ialah untuk tinggi badan rata-rata orang internasional.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.