Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Ingat, Volume Oli Mesin pada Mobil Jangan Kelebihan atau Kekurangan

Kompas.com - 01/12/2020, 10:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.comOli merupakan komponen penting yang ada di dalam mesin. Fungsinya sebagai pelumas pada bagian dalam mesin, sehingga bisa terawat dan bergerak dengan mulus saat beroperasi.

Namun, ada satu hal yang kadang disepelekan pemilik kendaraan. Mereka biasanya dengan kurang cermat megisi oli mesin sampai kelebihan atau lebih parah kekurangan dari kapasitasnya.

Mengisi lebih banyak dari takarannya bukan berarti lebih baik. Lalu kalau kurang dari takarannya juga tidak akan memberikan dampak yang baik pada mesin kendaraan.

Baca juga: SIM Hilang Tak Perlu Bikin Baru Lagi, Ini Syaratnya

Ilustrasi ganti oliDeltalube Ilustrasi ganti oli

Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor Didi Ahadi mengatakan, kalau mengisi oli mesin secara berlebihan, bisa merusak komponen yang ada di dalamnya karena akan terasa berat.

“Kalau olinya kelebihan banyak, bahkan berpotensi untuk jebol. Karena mekanisme mesin jadi berat disebabkan komponennya yang terendam oli,” ucap Didi kepada Kompas.com, belum lama ini.

Selain itu, kelebihan oli juga bisa mengganggu kinerja crankshaft. Karena ada kemungkinan bagian ini terendam oli, padahal jika diisi sesuai batasnya, tidak terendam oli. Begitu juga saat oli mesin kurang dari batasnya.

Baca juga: Pebalap F1 Selamat dari Kobaran Api, Ini Rahasia Pada Baju Balapnya

“Kalau kurang, dapat merusak komponen karena tidak terlumasi dengan baik sehingga jadi cepat aus,” kata Didi.

Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak, Suparna mengatakan, kekurangan oli mesin itu lebih fatal dibandingkan saat kelebihan. Peran oli sebagai distribusi panas pada mesin jadi berkurang, sehingga mesin lebih mudah overheat.

"Kurang oli itu lebih fatal, suara mesin akan terdengar sangat kasar karena timbul gesekan akibat pelumas yang penyebarannya tidak menyeluruh. Ujung-ujungnya bisa rusak karena banyak keausan yang terjadi," kata Suparna kepada Kompas.com.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke