Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sistem Commonrail pada Mesin Diesel

Kompas.com - 18/11/2020, 12:02 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comMesin diesel modern saat ini kebanyakan sudah menggunakan sistem commonrail baik pada kendaraan penumpang maupun niaga. Dibanding dengan mesin konvensional, commonrail diklaim memiliki kerja yang lebih optimal.

Lalu sebenarnya apa sistem commonrail dan perbedaannya dengan mesin diesel konvensional?

Instruktur Project Training Center PT Isuzu Astra Motor Indonesia Thomas A. Wijanarka mengatakan, commonrail merupakan sistem penyuntikan solar bertekanan tinggi yang dikontrol secara elektronik.

Baca juga: Respons Honda Soal Tantangan dari Kia Sonet

Isuzu Elf varian boxIstimewa Isuzu Elf varian box

“Sehingga jumlah, timing, dan tekanan injeksi diatur oleh Engine Control Module (ECM). Sehingga kerjanya optimal yang membuat emisi lebih rendah, suara halus dan output maksimal, ucap Thomas dalam Webinar Basic Truck Bersama Isuzu, Jumat (13/11/2020).

Perbedaan antara commonrail dengan konvensional, memiliki tekanan yang stabil. Kontrol injeksi bahan bakar di commonrail tidak terpengaruh putaran mesin dan beban kendaraan. Sedangkan konvensional, dipengaruhi oleh kedua faktor tadi.

“Ibaratnya, dari pompa masuk dulu ke sisitem commonrail, sehingga tekanannya stabil. Berbeda dengan konvensional, dari pompa langsung ke injektor, jadi tergantung pada putaran mesin,” kata Thomas.

Baca juga: Fungsi Kaca Belakang pada Bus, Bukan untuk Akses Visual Saat Mundur

Tekanan injeksi yang dikeluarkan dari sistem commonrail ini mencapai 200 Megapascal. Kecepatan injeksinya mencapai 1 milisekon dan jumlah injeksinya 50 mm kubik dengan plus minusnya 1 mm kubik, jadi sangat presisi.

“Kepresisian injeksi ini yang membuat mesin dengan sistem commonrail lebih irit,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com