Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Pengguna Jalan Kerap Mudah Tersulut Emosi?

Kompas.com - 12/11/2020, 11:02 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Sering terlihat kejadian di mana pengguna jalan yang tidak bisa menjaga emosi, berujung pada perkelahian, baik di dunia nyata maupun media sosial.

Misalnya ada yang tidak terima diklakson lalu menghalang-halangi jalan, bahkan ada yang sampai merusak kendaraan orang lain.

Masalah emosi yang mudah tersulut ini biasa dikenal dengan istilah road rage. Lalu apa yang sebenarnya bisa menjadi penyebab peristiwa road rage ini?

Training Director The Real Driving Centre, Marcell Kurniawan mengatakan, orang yang mudah tersulut emosi, biasanya tidak menyiapkan mental yang positif saat sebelum mulai berkendara.

Baca juga: Kulik Spesifikasi All New Honda Scoopy

Ilustrasi mengemudiSHUTTERSTOCK Ilustrasi mengemudi

“Jadi sebelum memasuki kabin kendaraan, pastikan untuk menghilangkan emosi negatif atau yang berlebihan. Mengemudilah dengan emosi yang stabil,” kata Marcell kepada Kompas.com, Rabu (11/11/2020).

Dengan perasaan yang positif sebelum mengemudi, kita jadi tidak gampang tersulut emosinya jika ada yang membuat jengkel di jalan. Marcell mengingatkan, sebesar 33 persen road rage bisa berujung pada kecelakaan.

Baca juga: Bocoran Honda HR-V Terbaru, Bersiap Diluncurkan?

“Untuk menciptakan pikiran yang positif sebelum berkendara, harus membangun kesadaran pribadi bahwa tidak ada gunanya kemarahan di jalan raya. Lebih baik mengalah karena akan membuat kita selamat,” ucap Marcell.

Selain itu, harus diingat untuk tidak pernah menyepelekan aktivitas mengemudi. Marcell mengatakan kalau mengemudi merupakan pekerjaan full time yang memerlukan konsentrasi fisik dan mental yang terus menerus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau