Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepele, tetapi Bahaya jika Tekanan Udara Ban Mobil Kurang!

Kompas.com - 11/11/2020, 11:22 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Bagi pemilik mobil pertama, wajib diingat kalau menjaga tekanan udara pada ban tidak boleh disepelekan. Tekanan udara yang ada di dalam ban berfungsi sebagai penopang dari berat kendaraan.

Selain itu, pada sisi pintu pengemudi, ada rekomendasi tekanan udara, baik untuk ban depan maupun belakang. Sebelum berkendara, sebaiknya mengecek berapa tekanan udara yang ada di dalam ban, jangan sampai kurang atau lebih.

Namun, jika tidak sempat mengecek, mana yang lebih berbahaya jika tetap dipakai jalan, kekurangan atau kelebihan tekanan udara?

Baca juga: Menu SUV Murah Harga Rp 70 Jutaan, Dapat CR-V dan X-Trail

Perhatikan isi garasi, khususnya mobil Anda. Periksa tekanan udara ban mobil Anda dan sesuaikan dengan ketentuan yang biasa diletakkan di pintu mobil. Ban dengan isi yang ideal mampu menghemat penggunaan bahan bakar.huffingtonpost.com Perhatikan isi garasi, khususnya mobil Anda. Periksa tekanan udara ban mobil Anda dan sesuaikan dengan ketentuan yang biasa diletakkan di pintu mobil. Ban dengan isi yang ideal mampu menghemat penggunaan bahan bakar.

Tire & Rim Consultant dan Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah dan DI Yogyakarta Bambang Widjanarko mengatakan, tekanan udara di ban mobil jangan sampai kurang dari rekomendasi.

“Bahaya pecah sama pas ketemu aquaplaning. Ban yang kurang tekanan udara itu sangat panas atau overheated, bahkan bisa sampai berasap,” ucap Bambang kepada Kompas.com, Selasa (10/11/2020).

Namun, jika tekanan udaranya lebih dari yang disarankan pada stiker, sebenarnya tidak masalah, masih lebih aman. Selain ada di stiker, batas tekanan udara ban maksimal biasanya tertera pada dinding ban.

Baca juga: Harga All New Honda Scoopy Mulai Rp 20 Juta Kurang Sedikit

“Stiker tekanan udara di pintu pengemudi itu bukan batas maksimal, tapi rekomendasi saat ban masih dingin, sebelum bergerak. Sedangkan yang tertera di ban, sifatnya lebih khusus untuk ban itu saja,” kata Bambang.

Bambang mengatakan, tekanan udara bisa juga lebih dari keterangan di dinding ban, jika peruntukannya mengangkut muatan yang berat. Contoh keadaan tekanan ban bisa diisi lebih tinggi seperti pada mobil Kijang yang dibuat mikrolet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com