Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Jadi Penumpang Motor yang Baik dan Aman

Kompas.com - 10/11/2020, 18:41 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comMotor merupakan kendaraan yang sering digunakan di jalanan. Selain itu, saat menjadi penumpang atau dibonceng, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dari cara duduknya.

Saat ini, sering terlihat beberapa penumpang motor yang tidak benar duduknya. Mereka merasa kalau hal yang dilakukan aman-aman saja, padahal ada bahaya yang mungkin terjadi karena posisi duduknya yang tidak benar.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia, Sony Susmana mengatakan, ada posisi duduk penumpang motor yang harus dilakukan agar aman dan selamat dalam perjalanan.

Baca juga: Beli Skutik di Balai Lelang, Yamaha Mio Hanya Rp 1,2 Juta

Bupati Karawang Cellica Nurrchadiana dibonceng seorang pengendala ojol dengan menerapkan protokol kesehatan.Dokumentasi Diskominfo Karawang Bupati Karawang Cellica Nurrchadiana dibonceng seorang pengendala ojol dengan menerapkan protokol kesehatan.

“Pembonceng posisinya harus menghadap ke depan, menggunakan celana dan jarak dengan ridernya 10 cm. Posisikan tangan penumpang di paha dan pahanya menjepit paha pengendaranya,” kata Sony kepada Kompas.com, Selasa (10/11/2020).

Sony mengatakan, jika penumpang memakai rok saat naik motor, berpotensi masuk ke sela-sela jeruji dan tersangkut. Jika sudah begini, motor bisa terjatuh atau lebih parah, penumpangnya terjerat. Begitu juga usahakan jangan duduk menyamping.

“Karena duduk menyamping pijakannya hanya sebelah, pegangannya enggak erat dan keseimbangannya mudah oleng. Ada juga kaki penumpang yang malah diangkat ke posisi kaki pengendara, ini juga berpengaruh pada keseimbangan,” ucap Sony.

Baca juga: Motor Bebek Bekas di Balai Lelang, Jupiter MX Hanya Rp 1 Juta

 

Kaki penumpang di footstep tujuannya supaya titik berat motor tetap rendah, sehingga mudah menjaga keseimbangan. Kalau diangkat, keseimbangan pengendara saat mengontrol motonya menjadi berkurang, rawan terjatuh.

“Apalagi kalau penumpang yang menghadap belakang, itu sangat berbahaya. Dia tidak tahu kondisi yang ada di depannya, terutama saat mengerem dan menarik gas. Pastinya dia juga tidak seimbang,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau