Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peta Jalan Kendaraan Listrik Rampung, Kemenperin Kebut Era Elektrifikasi

Kompas.com - 10/11/2020, 16:21 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya untuk mempercepat pengembangan kendaraan berbasis listrik berserta ekosistemnya di dalam negeri guna mengurangi emisi karbon.

Selain itu, hal tersebut juga mampu memberikan peluang baru terhadap ekonomi dan hilirisasi sumber daya alam serta penguatan teknologi artificial intelligent (AI) dan robotik dalam menopang produktivitas industri nasional di masa depan.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi,dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Taufiek Bawazier, mengatakan, kini pihaknya telah selesai merampungkan peta jalan untuk kendaraan listrik. Sehingga, langkah keniscayaan itu semakin jelas.

Baca juga: Kemenperin Kejar Investasi Pengembangan Baterai Kendaraan Listrik

Ilustrasi pemanfaatan SPKLU di PLN menggunakan Hyundai IoniqKOMPAS.com/Ruly Ilustrasi pemanfaatan SPKLU di PLN menggunakan Hyundai Ioniq

"Saat ini kami telah merampungkan regulasi terkait peta jalan kendaraan listrik berbasis baterai yang merupakan turunan Perpres 55/2019," katanya dalam keterangan tertulis, Senin (9/11/2020).

Taufiek memaparkan bahwa potensi pengembangan kendaraan listrik juga membuka prospek bisnis baru. Kendaraan jenis Internal Combustion Engine (ICE) yang saat ini masih memberikan kontribusi hingga 99 persen terhadap PDB industri otomotif nasional bakal berubah.

"Maka, pada tahun 2025 nanti ditargetkan bisa sebesar 20 persen produksi otomotif nasional adalah kendaraan listrik seperti hybrid, plug in hybrid (PHEV), dan mobil EV berbasis baterai," lanjutnya.

Baca juga: Lebih Murah, Industri Kendaraan Listrik Bisa Dimulai dari Sepeda Motor

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melambaikan tangan saat konvoi menggunakan kendaraan elektrik di Festival Langit Biru, Bundaran Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (27/10/2019). Kampanye tersebut bertujuan mengenalkan kendaraan listrik yang ramah lingkungan guna mengurangi polusi udara.KOMPAS.com/M ZAENUDDIN Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melambaikan tangan saat konvoi menggunakan kendaraan elektrik di Festival Langit Biru, Bundaran Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (27/10/2019). Kampanye tersebut bertujuan mengenalkan kendaraan listrik yang ramah lingkungan guna mengurangi polusi udara.

Menurut Taufiek, pengembangan kendaraan listrik berbasis baterai sejalan dengan animo investasi baterai listrik dan kendaraan listrik yang semakin meningkat di Indonesia. Bahan baku baterai cukup melimpah di Tanah Air yang bisa menjadi tulang punggung dalam upaya pengembangan kendaraan listrik.

Selain itu, pendalaman struktur industri kendaraan listrik telah dipersyaratkan nilai tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) hingga 2030 dengan program Incompletely Knock Down (IKD) atau Completely Knock Down (CKD). Langkah ini dipacu untuk mendapatkan nilai tambah yang maksimal di dalam negeri.

“Secara bertahap kita menguasai baterai listrik, dan produksi kendaraan listrik di dalam negeri,” imbuhnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Pemprov DKI Jakarta terus berupaya menciptakan berbagai inovasi untuk meningkatkan mutu transportasi di Ibu Kota. Seperti mengembangkan armada bus listrik yang ramah lingkungan, bernama Transjakarta Electric Vehicle. Uji coba teknis juga telah dilakukan di jalur busway, bertujuan untuk menguji ketahanan baterai dan beban pelanggan seberat 16 ton. @pt_transjakarta menargetkan mengubah semua armadanya menjadi bus listrik pada 2030, sebagai transportasi publik masa depan yang berkelanjutan. Untuk mewujudkan kota Jakarta yang bebas polusi dan berudara bersih. Repost :@dkijakarta #jagajakarta #jakartajuarasta #SustainableTransport #InovasiTransportasi #TransportasiRamahLingkungan

A post shared by DISHUB PROVINSI DKI JAKARTA (@dishubdkijakarta) on Nov 8, 2020 at 3:32am PST

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau